Kondisi Keuangan Garuda Makin Anjlok Sejak Dihantam Badai Covid-19
Akibat pandemi ini pendapatan Garuda turun hingga 90 persen dan ini membuktikan bahwa Covid-19 sangat memukul kondisi perusahaan.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra mengatakan, pandemi Covid-19 ini sangat memukul bisnis penerbangan Garuda karena pandemi ini langsung menekan pendapatan maskapainya karena sepinya penumpang.
"Bayangkan saja, akibat pandemi ini pendapatan perusahaan sempat turun hingga 90 persen dan ini membuktikan bahwa Covid-19 sangat memukul kondisi perusahaan," ucap Irfan saat dikonfirmasi, Selasa (8/6/2021).
Ia juga mengungkapkan, saat ini Garuda Indonesia tidak bisa hanya mengandalkan penerbangan penumpang reguler."Saat ini Garuda sudah mulai mengembangkan penerbangan kargo dan juga carter," kata Irfan.
Meski begitu, lanjut Irfan, upaya tersebut juga dinilai belum cukup untuk membuat kondisi keuangan Garuda Indonesia menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Baca juga: Garuda Indonesia Percepat Pengembalian Pesawat kepada Lessor
"Meski begitu, kami saat ini masih berjuang agar Garuda Indonesia tetap bertahan dengan berbagai upaya efisiensi yang dilakukan perusahaan," ucap Irfan.
Percepat Pengembalian Pesawat ke Lessor
Baru-baru ini Garuda mengambil langkah untuk mempercepat pengembalian lebih awal armada pesawat yang belum jatuh tempo masa sewanya.
Langkah tersebut merupakan upaya intensif pemulihan kinerja usaha perusahaan.
Irfan mengungkapkan, langkah strategis tersebut salah satunya ditandai dengan pengembalian dua armada B737-800 NG kepada salah satu lessor pesawat.
Baca juga: Pengamat Beberkan Solusi untuk Permasalahan Garuda Indonesia
"Percepatan pengembalian tersebut dilakukan setelah adanya kesepakatan bersama antara Garuda Indonesia dan pihak lessor pesawat," ucap Irfan dalam keterangannya, Senin (6/7/2021).
Irfan juga menjelaskan, pengembalian pesawat yang dilakukan Garuda Indonesia adalah dengan melakukan perubahan kode registrasi pesawat terkait.
"Percepatan pengembalian armada yang belum jatuh tempo masa sewanya, merupakan bagian dari langkah strategis Garuda Indonesia dalam mengoptimalisasikan produktivitas armada dengan mempercepat jangka waktu sewa pesawat," lanjut Irfan.
Menurutnya, hal ini merupakan langkah penting yang perlu dilakukan oleh Garuda Indonesia di tengah tekanan kinerja usaha akibat Covid-19.
"Kemudian saat ini fokus utama kami adalah penyesuaian terhadap proyeksi kebutuhan pasar di era kenormalan baru," kata Irfan.
Ia juga menjelaskan, Garuda Indonesia masih terus menjalin komunikasi bersama lessor pesawat lainnya dengan mengedepankan aspek legalitas dan compliance yang berlaku.