Minggu, 5 Oktober 2025

Mulai Belajar Investasi, Agar Punya Kebebasan Finansial dan Terbebas dari Sandwich Generation

Jangan sampai menjadi sandwich generation membuatmu tidak memiliki kebebasan financial di masa depan.

Penulis: Bunga Pradipta Pertiwi
Editor: Sri Juliati
ISTIMEWA
Jangan sampai menjadi sandwich generation membuatmu tidak memiliki kebebasan financial di masa depan. 

TRIBUNNEWS.COM - Dewasa ini investasi semakin diminati.

Bukan hanya di kalangan orang tua, anak muda pun mulai tertarik untuk mempelajarinya.

Salah satu pemicu naiknya minat berinvestasi adalah untuk menghindari menjadi sandwich generation.

Secara singkat, sandwich generation adalah keadaan dimana orang dewasa harus menanggung beban 2 keluarga.

Yakni keluarganya sendiri beserta anak-anaknya serta biaya hidup orang tuanya.

Ada banyak cara yang bisa ditempuh untuk menghindari hal tersebut.

Terutama jika kamu belum berumah tangga, sebaiknya mulai belajar dari sekarang.

Seperti diketahui, ada banyak jenis investasi, kamu bisa mulai belajar reksadana, belajar investasi emas hingga belajar saham.

Dengan mempelajari jenis-jenis investasi kamu bisa mengetahui mana yang paling cocok dengan tujuan keuangan dan penghasilmu.

Jagan sampai menjadi sandwich generation membuatmu tidak memiliki kebebasan financial di masa depan.

Berikut ini tips bagi para sandwich generation untuk memdapatkan kebebasan finansial yang bisa dilakukan.

1. Kenali Fungsi Uang

Rupanya pandangan seseorang tentang uang sangatlah beragam.

Bahkan tak sedikit dari mereka yang tidak mengenali fungsi uang untuk dirinya sendiri.

Secara garis besar, uang bisa diartikan sebagai sebuah nilai yang kita tukarkan dengan energi atau tenaga kita.

Kalau kita menghargai energi yang kita keluarkan untuk mendapatkannya, maka kita juga akan memikirkan bagaimana kita mengeluarkan uang.

Karyawan menunjukan uang dolar AS di Jakarta, Selasa (16/3/2021). Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup melemah 7 poin atau 0,05 persen ke level Rp14.410 per dolar AS. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Karyawan menunjukan uang dolar AS di Jakarta, Selasa (16/3/2021). Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup melemah 7 poin atau 0,05 persen ke level Rp14.410 per dolar AS. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Kita harus bisa mengenali bagaimana uang datang, untuk menentukan gaya hidup yang akan kita pilih.

Ketika kamu menerima uang, usahakan selalu dialokasikan terlebih dahulu, usahakan untuk mengutamakan keamanan keuangan (dana darurat) terlebih dahulu.

Selanjutnya mulailah berinvestasi walaupun alokasinya sangat minim.

2. Terbuka dengan Keluarga

Sebagai seorang anak, kamu pastinya tahu dengan kondisi keuangan keluargamu.

Jika kamu merasa keluargamu dalam kesulitan ekonomi, bicarakan dengan mereka.

Terlebih jika mereka tak memiliki tabungan masa tua atau dana pensiun.

Diskusikan bagaimana rencana mereka dalam menghabiskan masa tua, salah satunya soal tempat tinggal.

Lalu pembagian kontribusi anak satu dengan anak lainnya.

Misalnya anak pertama menanggung kebutuhan untuk rumah tangga orang tua, anak kedua yang memberikan waktunya untuk mengurus orang tua.

Diskusikan bagaimana rencana mereka dalam menghabiskan masa tua
Diskusikan bagaimana rencana mereka dalam menghabiskan masa tua, salah satunya soal tempat tinggal.

Sebisa mungkin hindari terjadinya konflik emosioal saat berdiskusi.

Jika sudah jelas, pastikan semua bisa menjalankannya sesuai rencana.

3. Bijak dalam Mengelola Keuangan

Orang kaya tahu betul berapa pengeluaran mereka, walaupun hanya sebatas baju atau celana yang mereka kenakan.

Mereka sangat detail untuk mencatat kemana saja uang mereka keluar.

Banyak dari kita yang mengetahui pentingnya mencatat pengeluaran dan pemasukkan, tapi sedikit yang mau menciptakan kebiasaan tersebut.

Penting untuk mencatat, walau hanya keluar Rp 1.000 saja.

Jadi, ketahuilah berapa aset yang kamu miliki, utang yang harus dibayarkan, berapa pemasukkan kita per bulan, per semester atau per tahun.

Dengan begitu, kamu bisa mengetahui berapa kekayaanmu.

4. Harus Punya Tujuan keuangan

Salah satu yang membuat munculnya sandwich generation adalah karena tidak punya tujuan keuangan.

Tujuan keuangan bukan hanya dalam angan belaka, tapi juga harus ditulis dan dihitung.

Bermimpi itu gratis, tapi banyak yang tidak sampai, karena tidak tahu bagaimana cara menggapainya.

Dalam keuangan, semua sudah jelas, karena uang bisa dihitung.

Tujuan keuangan bukan hanya dalam angan belaka
Tujuan keuangan bukan hanya dalam angan belaka, tapi juga harus ditulis dan dihitung.

Jangan takut untuk menghitung uang yang kamu miliki.

Dengan menghitung, kamu bisa tahu berapa biaya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuanmu.

Dengan begitu pula, akan membuat kamu terpacu untuk bekerja lebih giat atau memiliki usaha agar tidak hanya bergantung pada satu sumber pendapatan saja.

(Tribunnews.com/ Dipta)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved