Tingkatkan Keandalan Kelistrikan DKI Jakarta, PLN Rampungkan Proyek PLTGU Muara Karang
PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Barat (PLN UIP JBB) merampungkan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Muara Karang
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Barat (PLN UIP JBB) merampungkan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Muara Karang, Jakarta Utara.
PLTGU Muara Karang mulai membangkitkan listrik Steam Turbine (ST) First Synchronization pada hari ini Kamis (4/3/2021) pukul 00:00 WIB.
General Manager PLN UIP JBB Ratnasari Sjamsuddin menuturkan penyelesaian pembangunan pembangkit ini adalah capaian milestone PLN sebagai BUMN energi.
Baca juga: AKSES PLN Mobile untuk Dapat Token Listrik Gratis PLN Maret 2021 atau Login www.pln.co.id
“Saat ini, Steam Turbine PLTGU Muara Karang (400-500 MW) telah resmi terhubung dengan sistem kelistrikan Jawa Bali dan mampu menghasilkan daya yang dapat disalurkan untuk pertama kalinya,” jelas Ratnasari.
PLTGU Muara Karang Peaker merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional, dimana listrik yang dihasilkan akan digunakan untuk meningkatkan kehandalan sistem kelistrikan DKI Jakarta dan sekitarnya dengan tambahan daya total sebesar 500 MW.
Baca juga: LOGIN stimulus.pln.co.id atau PLN Mobile, Klaim Token Listrik Gratis Maret 2021, Ada Batas Konsumsi
“Kapasitas total pembangkit ini terdiri dari 341 MW Gas Turbine, dan 159 MW untuk Steam Turbine,” jelas Ratnasari.
Gas Turbine proyek ini telah resmi Commercial Operation Date (COD) pada 15 Februari 2020 lalu, lebih cepat kurang lebih 1 bulan dari target kontrak 12 Maret 2020.
Sedangkan target COD sesuai kontrak untuk Steam turbine adalah 7 Juli 2021.
“Namun demikian, dengan adanya optimalisasi schedule dimana ST First Synchronization lebih cepat dari jadwal awal, maka kami optimis dapat menyelesaikan target COD pada akhir Mei 2021,” tutur Ratnasari.
Pembangunan PLTGU Muara Karang Peaker ini telah berlangsung sejak tahun 2017, dengan lokasi di lahan PT PJB UP Muara Karang seluas 3,75 Ha.
Pembangunan proyek pembangkit ini memang dinilai sangat krusial dalam memberikan suplai listrik terbaik, khususnya di Ibukota dan sekitarnya.
“Hal ini karena DKI Jakarta dan sekitarnya merupakan pusat bisnis, ekonomi dan industri yang sedang tumbuh kembang dengan berbagai infrastruktur seperti MRT, LRT, perluasan Bandara Soekarno Hatta, dan perkantoran serta bisnis. Semuanya membutuhkan listrik terbaik agar dapat terus bergerak,” jelasnya.
Diketahui suplai listrik untuk wilayah DKI Jakarta berasal dari beberapa pembangkit besar, seperti PLTU Suralaya, PLTU Lontar, PLTU Jawa-7, PLTGU Muara Tawar, PLTGU Tanjung Priok dan PLTGU Muara Karang.
Oleh karena itu, dengan adanya penambahan PLTGU Muara Karang Peaker, diharapkan mampu meningkatkan keandalan sistem kelistrikan jawa bali sub sistem DKI Jakarta.
“Karena kebutuhan listrik tidak bisa menunggu lama, jadi kami harus adaptif mencari cara terbaik agar proyek tetap berjalan dengan baik dan aman,” pungkas Ratnasari.