Kamis, 2 Oktober 2025

Terbuka Peluang Berpartisipasi Memanfaatkan Energi Surya

Penerapan energi surya di pesantren dengan menggunakan PLTS dapat mempercepat pencapaian target pemerintah untuk menciptakan 23% energi baru

Editor: Eko Sutriyanto
Istimewa
Diskusi virtual mengusung tema potensi pemanfaatan energi surya untuk mensukseskan program Pesantren Hijau yang dicanangkan oleh Lembaga Perubahan Iklim PBNU, bekerjasama pula dengan Radesa Institute dan melibatkan SUN Energy, pengembang lokal Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI). 

"Dan alangkah lebih baik lagi apabila di masa depan, pesantren-pesantren itu bisa badan usaha yang bisa menghasilkan listrik untuk dijual ke PLN, bukan hanya memanfaatkan energi surya untuk mencukupi kebutuhan listrik pesantren saja,” tegas Syaikhul Islam.

Hijroatul Maghfiroh dari Lembaga Perubahan Iklim PBNU mengatakan bahwa NU sangat concern terhadap masalah lingkungan karena lingkungan sangat berpengaruh kepada perubahan iklim.

“Hari jadi yang ke-95 bisa menjadi momentum bagi persantren-pesantren binaan PBNU untuk menggalakkan Kembali program Pesantren Hijau.

Kami telah cukup aktif untuk menerapkan program pengelolaan sampah, pemanfaatan sumber air namun belum sempat mengembangkan penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT).

Maka dari itu pertemuan kali ini sungguh bermanfaat bagi Lembaga Perubahan Iklim PBNU dan berharap nantinya dapat benar-benar diterapkan dan menjadi media belajar yang baik bagi para santri,” tegas Hijraotul Maghfiroh.

I Made Aditya Suryawidya, Head of Business Solution SUN Energy, mengatakan bahwa sekarang ini semakin banyak kebijakan-kebijakan pemerintah dalam mempermudah pemanfaatan energi surya meski masih ada tantangan dalam implementasi PLTS.

“Beberapa tantangan yang dihadapi pihak yang dalam pemasangan PLTS adalah seperti investasi, teknis pemasangan dalam pemasanga, dan lain sebagianya. Di sinilah SUN Energy hadir dalam menciptakan energi surya. SUN Energy menyediakan investasi sebesar 0% bagi pesantren yang akan memasang PLTS atap, “ tegas I Made Aditya Suryawidya.

I Made Aditya Suryawidya mengatakan bahwa SUN Energy menerapkan skema pembayaran dan penyewaan PLTS.

Pelanggan hanya membayar produksi listrik oleh PLTS berdasarkan pemakaian berapa Kwh yang diproduksi PLTS atap. Dengan menggunakan PLTS atap, pesantren bisa menghemat sebesar 10% - 15% tagihan listrik bulanan.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved