International Budget Partnership: Ada Salah Kelola Dana Covid-19 di Berbagai Negara
penganggaran belanja ini sangat penting, maka dia menegaskan lembaga pemeriksa keuangan merupakan bagian yang terdepan dalam pengawasan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - International Budget Partnership (IBP) menyatakan, pandemi Covid-19 ini adalah masa-masa penting, di mana banyak sekali jiwa yang terancam dengan dampak ekonomi dan kesehatan.
Staf Program Senior IBP Claire Schouten mengatakan, berita baiknya adalah bahwa pemerintah sudah melakukan perbaikan dan memberi komitmen belanja yang lebih besar supaya memperbaiki ekonomi dan memperbaiki populasi atau warganya.
Baca juga: Apa itu Black Box? Komponen Penting yang Bisa Identifikasi Penyebab Kecelakaan Pesawat
"Beberapa banyak negara sudah mengumpulkan ada 12 juta dolar Amerika Serikat (AS) yang akan dikomitmenkan untuk belanja kedaruratan," ujarnya dalam webinar "Memastikan Transparansi dan Akuntabilitas dalam Pandemi Covid-19" secara virtual, Senin (11/1/2021).
Namun, Claire menjelaskan, sering sekali hal ini dilakukan dengan cara yang sangat-sangat cepat, sehingga tidak diawasi seperti halnya belanja anggaran yang biasa dilakukan sebelum ada pandemi.
"Akhirnya, kita menghadapi situasi di mana dana darurat ini harus dipastikan benar-benar mengatasi kondisi kedaruratan. Ini merupakan konsep yang serius karena ada salah kelola dana darurat Covid-19 yang dilaporkan dari banyak negara," katanya.
Baca juga: Basarnas Tak Akan Hentikan Operasi Pencarian Korban Sriwijaya Air Meskipun Blackbox Ditemukan
Karena penganggaran belanja ini sangat penting, maka dia menegaskan lembaga pemeriksa keuangan merupakan bagian yang terdepan dalam pengawasan.
"Penting sekali hal ini dilakukan untuk mendukung terciptanya dampak terhadap dukungan dalam suatu ekosistem. Berbagai aktor yang terlibat, kondisi, dan proses semuanya ini akan diperlukan untuk saling bekerjasama," pungkas Claire.