Kamis, 2 Oktober 2025

Kemendag Perkuat Konektivitas Perdagangan Dunia Lewat Program Ini

Kementerian Perdagangan mendorong program Fifth and Belt Road Initiative untuk memperkuat konektivitas perdagangan dunia.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
Fitri Wulandari
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perdagangan mendorong program Fifth and Belt Road Initiative untuk memperkuat konektivitas perdagangan dunia.

Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga menilai koneksi perdagangan bakal makin memudahkan dan memperluas jangkauan pemasaran produk-produk Indonesia ke banyak negara dari Asia,Timur Tengah, Asia Selatan Eropa bahkan Afrika.

Baca juga: Wamendag Optimistis Ekspor Indonesia akan Terus Meningkat 

Baca juga: Wamendag Nilai Bisnis Tetap Tumbuh di Masa Pandemi

“Kerangka Belt and Road ini akan sangat bagus dampaknya jika kita bisa memanfaatkannya secara optimal. Dalam perspektif perdagangan, pembangunan infrastruktur akan mengurangi biaya logistik dan memperluas jangkauan pasar,” ucap Jerry dalam keterangannya, Senin (7/12/2020).

Adapun program Belt and Road Initiative sendiri berupaya mewujudkan jalur sutra baru yang terbentang mulai dari Kepulauan Nusantara hingga Eropa.

Melalui kerangka program ini diharapkan arus manusia, barang dan jasa antar negara bahkan antar benua bisa lebih intensif.

“Kemendag memperkuat daya saing baik dalam perspektif human power, institusi maupun teknologi. Update dan upgrade semua aspek makin terus dilakukan dan kita berharap makin cepat. Ini kunci agar produk barang dan jasa Indonesia bisa optimal di jalur perdagangan belt and road,” paparnya.

Kementerian Perdagangan telah melakukan banyak hal agar daya saing produk barang dan jasa Indonesia makin kompetitif.

Program-program itu menurut Wamendag, disusun dan dilaksanakan secara integratif dan bukan parsial. Tujuannya agar ada pembenahan di semua aspek.

Presiden Joko Widodo yang juga hadir dalam Fifth Belt and Road Summit memberikan garis bawah pada tantangan-tantangan terkini antara lain pandemi Covid-19 dan tantangan untuk mewujudkan kesejahteraan dan kemajuan.

Jokowi menilai semua pihak dan semua negara harus bersinergi.

Belt and Road bisa disinergikan dengan program lain, misalnya Master Plan on ASEAN Connectivity (MPAC) 2025.

Selain memperkuat sinergi, Presiden juga menekankan pada aspek sustainability.

Ada beberapa isu yang harus diselesaikan yaitu isu pembiayaan, lingkungan dan kualitas.

Dalam proses itu, kepala negara ingin semua pihak harus dilibatkan dan prinsip kesetaraan.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved