Rabu, 1 Oktober 2025

Potensi PLTP Kamojang, Dari Sumber Listrik Panas Bumi, Budidaya Jamur Sampai Lokasi Wisata

Selain menjadi sumber listrik, Kamojang dimanfaatkan sebagai lokasi wisata bernama Kawah Kamojang.

HandOut/Istimewa
Sejumlah influencer saat berkunjung ke Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi, (PLTP) Kamojang, Garut, Jawa Barat. 

TRIBUNNEWS.COM - Jawa Barat memiliki potensi panas bumi yang besar. Satu di antaranya di wilayah di Kamojang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Potensi sumber energi itu pertama kali ditemukan Belanda tahun 1918, tepatnya di sekitar Gunung Gajah gugusan Gunung Guntur Bandung, dengan potensi setara dengan 300 MW.

Setelah melalui banyak diskusi, tahun 1926 dilakukan pengeboran pertama.

Di tahun-tahun berikutnya, dilakukan kerja sama dengan Selandia Baru untuk eksplorasi. Hingga akhirnya di tahun 1982, PLTP Kamojang beroperasi. 

Baca juga: Sumber Daya Panas Bumi Melimpah, Kapasitas Terpasang Baru 2,1 Gigawatt

Kini, pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) pertama di Indonesia itu berdiri megah di Kabupaten Bandung.

Selain menjadi sumber listrik, Kamojang dimanfaatkan sebagai lokasi wisata bernama Kawah Kamojang.

Ada beberapa kawah di sana yang biasa dikunjungi pelancong.

Meski berada di Kabupaten Bandung, orang yang ingin berkunjung kesana disarankan lewat Garut.

Sebab akses jalan dari Bandung lebih curam dan berbahaya.

Baca juga: PLTP Muara Laboh Tahap-1 di Solok Selesai Dibangun, Bisa Pasok Daya Listrik 340 Ribu Rumah Tangga

Potensi PLTP Kamojang

Pengelolaan panas bumi Kamojang dilakukan sejumlah BUMN. Salah satunya Indonesia Power (IP), anak perusahaan PLN yang bergerak di bidang operasi dan pemeliharaan pembangkit.

Corporate Secretary IP, Igan Subawa Putra mengatakan, PLTP Kamojang Power Generation O&M Services Unit (POMU), saat ini mengelola 7 unit pembangkit berkapasitas 375 MW.

Jumlah itu terbagi di 3 sub unit.

Yaitu PLTP Kamojang dengan 3 unit pembangkit dengan kapasitas sebesar 140 MW. Kemudian PLTP Darajat di Kabupaten Garut dengan 1 unit sebesar 55 MW dan PLTP Gunung Salak di Kabupaten Bogor sebesar 180 MW dengan 3 unit pembangkit. IP Kamojang POMU juga mengelola PLTP Ulumbu di Nusa Tenggara Timur (NTT) sebesar 10 MW.

“PLTP Kamojang pertama kali beroperasi tahun 1982 dengan 1 unit pembangkit dan terus ditingkatkan hingga menjadi 7 pembangkit dengan total kapasitas terpasang 375 MW,” tutur Igan beberapa waktu lalu di Kamojang, dilansir Kompas.com.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved