Selasa, 7 Oktober 2025

Mantan Menkeu Ini Kritik Jokowi Karena Terus Tambah Utang saat Wabah

rizal ramli mengatakan Indonesia mulai kembali menumpuk utang dari pinjaman bilateral setelah sebelumnya banyak menarik utang dari obligasi.

Editor: Sanusi
Kemlu RI
Presiden Jokowi saat menjadi pembicara kunci ASEAN Business and Investment Summit 2020 (ABIS 2020) secara daring, Jumat (13/11/2020). 

Dia pun menjelaskan, pinjaman tersebut harus dilunasi kembali kepada Pemerintah Australia dalam jangka waktu 15 tahun.

Menurut Sri Mulyani, pinjaman dari Pemerintah Australia itu mendukung program yang dipimpin oleh Bank Pembangunan Asia (ADB), yakni Covid-19 Active Response and Expenditure Program.

" Pinjaman tersebut dibangun di atas hubungan ekonomi kami yang berharga dan catatan kerja sama bilateral yang kuat. Australia dan Indonesia adalah tetangga, sahabat, dan mitra strategis komprehensif, dan kami berkomitmen untuk saling mendukung melalui krisis ini," ujar dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Eks Menkeu Kritik Jokowi Karena Terus Tambah Utang Selama Pandemi"

Rizal Ramli Ungkap Strategi Pengemis Utang, Dapatnya Utangan Recehan

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

Menyoal hutang piutang negara, beberapa waktu lalu Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli menilai pemerintah sudah kelewat batas dalam mengambil utang luar negeri.

Rizal Ramli menyatakan, keuangan negara seakan tidak berdaya di tengah pandemi corona atau Covid-19 karena untuk membayar bunga utang saja harus dengan utangan lagi.

"Terbitkan surat utang (bonds) bunganya semakin mahal. Untuk bayar bunga utang saja, harus ngutang lagi," ujarnya melalui akun Twitter @RamliRizal, Jumat (20/11/2020).

Baca juga: Indonesia Pinjam 1,5 Miliar Dolar ke Australia untuk Tangani Pandemi Covid 19

Selain itu, dia juga menyayangkan kebijakan pemerintah meminta-minta uang ke pihak asing yang sebenarnya tidak besar dari sisi nominal.

Baca juga: Setelah dari Australia, Indonesia Berutang ke Jerman Rp 9,1 Triliun

"Makin parah. Makanya mulai ganti stratetegi jadi 'pengemis utang bilateral' dari satu negara ke negara lain, itupun dapatnya recehan. Itu yang bikin shock" kata Rizal.

Selanjutnya, keprihatinan dirinya terhadap utang Indonesia tersebut ditujukan langsung ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Mas @jokowi, mau dibawa kemana RI? Surat utang bunganya semakin mahal," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Indonesia mendapatkan tambahan utang baru dari Pemerintah Republik Federal Jerman sebesar 550 juta euro atau sekitar Rp 9,1 triliun.

Pinjaman ini didapatkan Pemerintah RI dari Jerman setelah sebelumnya Indonesia juga mendapatkan pinjaman utang dari Pemerintah Australia seniai 1,5 miliar dolar Australia atau sekitar Rp 15,4 triliun.

(Kompas.com) (Tribunnews/Yanuar Riezqi Yovanda)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved