Kapan Waktu yang Ideal untuk Membeli Rumah?
Tahun ini, suplai properti menunjukkan penurunan pada kuartal pertama namun secara berturut-turut menunjukkan kenaikan pada kuartal kedua dan ketiga.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di tengah pandemi virus corona, sektor properti atau real estate masih mencatat pertumbuhan, yakni 1,98 persen menurut data Badan Pusat Statistik (BPS).
"Berdasarkan data Rumah.com Indonesia Property Market Index terlihat adanya kenaikan dari sisi harga secara kuartalan di kuartal III tahun ini yang menunjukan tanda-tanda pemulihan industri properti nasional," kata Marine Novita, Country Manager Rumah.com dalam keterangan tertulis, Jumat (20/11/2020).
Sementara itu, imbuh Marine, minat konsumen properti masih bersifat ‘value for money’, dengan properti incaran di sekitar kawasan hunian terpadu atau kawasan hunian yang telah mapan.
Baca juga: Perluasan Infrastruktur Jalan Tol Picu Gairah Properti di Bali
Rumah.com Indonesia Property Market Index-Harga (RIPMI-H) atau indeks harga properti pada kuartal III 2020 berada pada angka 111.2, atau mengalami kenaikan 0,5 persen dibanding kuartal II 2020 secara kuartalan (qtq).
Meskipun indeks harga properti secara tahunan (yoy) masih lebih rendah dibanding tahun lalu, namun pada kuartal III 2020 telah menjadi titik balik dengan peningkatan sebesar 0.5 persen secara kuartalan. Peningkatan indeks harga properti secara kuartalan ini didorong oleh indeks harga rumah tapak.
Baca juga: Genjot Penyaluran Kredit, BTN Gandeng Agen Properti Nasional
RIPMI-H untuk rumah tapak berada pada angka 116,1, meningkat 1 persen (qtq) dan 1,13 persen (yoy). Berbeda dengan rumah tapak, RIPMI-H untuk apartemen turun.
Indeks berada pada angka 112,8 pada kuartal ketiga tahun ini, turun 1,05 persen (qtq) dan 1,4 persen (yoy). Kenaikan RIPMI-H pada kuartal ini disebabkan naiknya sejumlah wilayah penyedia properti di Indonesia, seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
RIPMI-H untuk wilayah DKI Jakarta berada pada angka 113,7 atau naik sebesar 1,42 persen (qtq). Jawa Barat menunjukkan peningkatan terbesar yaitu 3,24 persen (qtq) dengan angka indeks 120,9.
Jawa Tengah menunjukkan tren positif dengan peningkatan 2,6 persen (qtq) dengan angka indeks 115,4. Jawa Timur berada pada angka 93,1, naik 1,74 persen (qtq).
Baca juga: Pengembang Properti Nasional Dukung Sektor Pariwisata yang Sedang Lesu
Tahun ini, suplai properti menunjukkan penurunan pada kuartal pertama namun secara berturut-turut menunjukkan kenaikan pada kuartal kedua dan ketiga.
Peningkatan tertinggi terlihat pada kuartal ketiga tahun ini, sekaligus yang tertinggi selama tiga tahun terakhir.
Indeks suplai berada pada angka 144,7, naik sebesar 8,3 persen secara kuartalan dan 24,9 persen secara tahunan.
Suplai properti residensial terbesar berdasarkan data Rumah.com datang dari DKI Jakarta, yakni sebesar 32 persen dari total suplai nasional.
Sementara itu, Jawa Barat menyumbang suplai sebesar 28 persen, diikuti Banten (17 persen), dan Jawa Timur (14 persen).
Indeks suplai untuk Banten berada pada angka 144,5 pada kuartal III 2020 naik 11 persen (qtq). Sementara itu, DKI Jakarta berada pada angka 140,1 dengan kenaikan 5,2 persen (qtq).
Baca juga: Pengembang Properti Nasional Dukung Sektor Pariwisata yang Sedang Lesu