Senin, 6 Oktober 2025

Intip Peluang Bisnis Donat Krispi di Masa Pandemi, Tak Perlu Modal Besar

Bisnis donat bisa menjadi alternatif pilihan bagi mereka yang kehilangan pekerjaan agar tetap produktif

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Eko Sutriyanto
IST
Donat krispi Dunots 

Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bisnis kuliner menjadi salah satu jenis usaha yang paling berkembang di masa pandemi ini, dengan ditopang oleh aplikasi layanan pesan antar online karena banyaknya orang yang harus beraktivitas dari rumah karena menghindari paparan Covid-19.

Dari ragam pilihan bisnis kuliner, jajanan jenis donat menjadi salah satu usaha yang juga terus menggeliat.

Bisnis donat bisa menjadi alternatif pilihan bagi mereka yang kehilangan pekerjaan agar tetap produktif.

Salah satunya seperti bisnis donat krispi Dunots yang kini digeluti Tri Indah Lestari, warga Sawangan, Depok, Jawa Barat.

Pengalaman profesionalnya di bidang bakery selama lebih dari 23 tahun mengantarkan Tri Indah Lestari memetik sukses dari usaha bisnis Donat Krispi Dunots.

Donat dia pilih lantaran jajanan ini bisa dinikmati segala usia, mulai dari anak-anak hingga orang tua. “Donat sudah jadi makanan favorit masyarakat, jadi tidak susah untuk mengedukasinya,” ujar Tari, sapaan akrabnya.

Melihat potensi yang menjanjikan dan pengalaman yang dimiliki, Tari menciptakan ceruk pasar baru dalam konsep kios yaitu donat krispi yang dia beri nama Dunots.

Baca juga: Cari Kuliner Malam Enak di Daerah Serpong? Berikut Rekomendasinya

Berbeda dengan donat lainnya, Dunots memiliki tampilan dan tekstur unik yang dilapisi dengan krispi dan diisi dengan aneka toping dan filling dengan berbagai rasa menambah enak rasa Dunots.

Saat ini produknya diolah di rumah produksi, namun tetap menawarkan kualitas rasa yang tidak kalah dengan donat yang sudah memiliki nama besar.

“Donat krispi, tapi juga benar-benar soft. Tidak menggunakan bahan pengawet, dan menggunakan ingredien berkualitas tinggi,” ujar Tari.

Tari memasarkan Dunots dengan harga Rp. 35 ribu per setengah lusin isi 6 pcs.

Dengan harga yang cukup terjangkau itu Tari menyasar kalangan menengah ke bawah (midle low), yang menurut Tari pasarnya lebih besar dibanding midle up.

Namun dengan keunikan, kualitas produk dan rasa berkualitas premium menjadikan Dunots juga cukup menarik bagi masyarakat kelas atas.

Menurut Tari, Dunots yang diproduksi di Sawangan, Depok ini saat ini telah dipasarkan secara offline dan online mengikuti tren perilaku konsumen di Indonesia.

Kemitraan dan Reseller

Untuk memperluas basis pelanggannya, Tari kini mengembangkan bisnis Donat Krispi Dunots melalui konsep kemitraan dan reseller.  “Banyak banget yang minta dibukakan Kios Dunots melalui kemitraan dan reseller,” ujar Tari.

Untuk memenuhi permintaan tersebut, Tari menawarkan kemitraan dengan modal mulai dari Rp. 75 juta dalam bentuk kios. Untuk menjadi reseller cukup membayar Rp. 500.000,- sudah termasuk biaya adminsitrasi dan produk yang siap jual.

“Dunots merupakan pilihan bisnis yang menjanjikan, bisnis ini memiliki cost produksi yg kecil, memiliki margin yang tinggi dan modal yang relatif tidak besar," ujarnya.

Baca juga: Arcandra Tahar: Infrastruktur Jadi Kunci Pengembangan Bisnis Migas

Untuk para nitra Dunots, Tari akan membekali training, panduan mengelola usaha dan akan dipasang teknologi point of sales (POS) atau sistem kasir yang bisa di akses melalui smartphone, sehingga mitra bisa kontrol penjualan, gross profit melalui smartphone.

Hingga akhir 2020 ini, Tari mentargetkan akan membuka 20 outlet Dunots dan untuk jangka waktu 3 tahun kedepan akan membuka 100 gerai mitra dan milik pusat di berbagai kota di Jawa, Bali dan Sumatera.

Tari membuka peluang kemitraan ini melalui akun instagram @dunots.id.

Tari menyatakan, tantangann pasar donat saat ini adalah pasar kini dikuasai oleh dua nama besar yang jaringannya sudah sangat luas dan namanya sangat dikenal masyarakat.

Namun dengan peluang kemitraan yang dibuka oleh Dunots, bukan tidak mungkin akan menjadi brand dengan jaringan yang luas di pasar donat tanah air.

Tari yakin, agar jaringan pasar donat krispinya makin kuat dan luas, dibutuhkan produk yang diterima pasar, kreativitas marketing, point of sales yang memudahkan untuk mengontrol bisnis.

Selain itu juga didukung sistem yang unggul, SDM yang pengalaman, komunikasi dan komitmen antara prinsipal selaku pemilik brand dan mitra sebagai kepanjangan tangan prinsipal di daerah.

“Yang penting komunikasi dan komitmen, maka prinsipal dan mitra akan berkembang dengan baik,” ujar Tari.

Dengan pengalaman panjang di dunia bakery, Tari meyakini bisnis Dunots akan menjadi makanan yang digemari oleh masyarakat. Dengan demikian peluang kemitraan yang ditawarkan pun akan menjadi bisnis yang menjanjikan.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved