Senin, 6 Oktober 2025

Tips Investasi untuk Pemula, Kenali 5 Perbedaan Saham dengan Reksadana

Dari banyaknya produk investasi, dua produk yang paling diminati saat ini adalah saham dan reksadana.

Penulis: Bunga Pradipta Pertiwi
Tribunnews/Jeprima
Karyawan beraktivitas di antara layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta Selatan, Jumat (25/9/2020). IHSG berhasil bangkit setelah empat hari beruntun berada pada zona merah. IHSG ditutup menguat 103,03 poin atau 2,13 persen ke posisi 4.945,79. 

TRIBUNNEWS.COM - Dewasa ini makin banyak orang yang mulai 'melek' untuk berinvestasi.

Dari banyaknya produk investasi, dua produk yang paling diminati saat ini adalah saham dan reksadana.

Kedua produk ini memang mirip, tak heran banyak orang sulit untuk membedakannya.

Namun yang pasti, baik saham maumpun reksadana bisa sangat cocok untuk investasi jangka pendek.

Karena keduanya sama-sama bisa menghindarkan kita dari inflasi.

Nah, untuk kamu yang ingin berinvestasi pahami dulu perbedaan reksadana dengan saham berikut ini.

1. Investasi

Ilustasi investasi
Ilustasi investasi (CollegeXpress)

Pada investasi saham, uang diinvestasikan dalam masing-masing saham.

Sementara pada reksadana, uang akan diinvestasikan atau ditempatkan ke berbagai instrumen investasi pasar.

2. Manajemen

Untuk investasi saham biasanya dikelola oleh investor langsung atau manajer keuangan yang profesional.

Sedangkan untuk reksadana dikelola oleh manajer reksadana.

3. Risiko

Ternyata, investasi saham relatif lebih berisiko daripada investasi reksadana.

Hal ini dikarenakan invistor yang mengelolanya sendiri.

Padahal tak semua investor memiliki cukup pengetahuan dan waktu untuk memantaunya.

Sementara itu risiko reksadana tersebar sesuai dengan instrumen investasi yang dipilih dan dikelola manager reksadana.

Ilustrasi
Ilustrasi (Tradimo News)

4. Kepemilikan

Dalam investasi saham langsung, investor menjadi pemilik proporsional dalam perusahaan.

Sementara itu investor reksadana tidak.

Investor saham mendapatkan surat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).

Perusahaan berhak memberikan suara mereka untuk sebagian keputusan.

Berbeda dengan reksadana, investor tidak akan diundang untuk memilih sehubungan dengan perubahan dalam investasi.

5. Volalitas

Karena risiko pasar, investasi saham langsung lebih berisiko daripada reksadana.

Selama waktu penjualan, sebuah saham dapat mengikis sejumlah kekayaan.

Padahal dalam durasi serupa, pengurangan nilai aset bersih reksadana relatif lebih kecil.

Tips Agar Bisa Berinvestasi untuk Pemula

Ilustrasi
Ilustrasi (Saga)

Apa yang kamu lakukan saat sudah gajian?

Umumnya setelah gajian, sebagian orang akan membelanjakan dana untuk hal-hal yang diinginkan.

Padahal hal itu keliru, hal pertama yang harus dilakukan setelah gajian adalah membedakan kebutuhan dengan keinginan.

Dari ini kita bisa mengetahui kemampuan finansial kita agar bisa berinvestasi.

Ternyata ada cara mudah yang bisa dilakukan agar penghasilan kita mampu mencukupi semuanya.

Yaitu dengan cara membagi penghasilan menjadi tiga bagian utama.

Living, playing dan saving, lalu bagaimana cara pembagiannya?

  • Living

Alokasikan 50% dari penghasilan.

Karena untuk pos living diperlukan untuk membayar kebutuhan seperti listrik rumah, biaya air, kos hingga makan.

  • Playing

Alokasikan 20% dari penghasilan.

Pos playing ini ibarat uang jajan dalam sebulan.

Kamu bisa menggunakannya untuk hangout, atau memenuhi hobi.

  • Saving

Alokasikan 30% dari penghasilan.

Yang terakhir adalah saving alias tabungan.

Uang inilah yang bisa kamu gunakan untuk berinvestasi.

Jenis investasi yang kamu pilih bebas, bisa disesuaikan dengan tujuan keuangan.

Apabila tujuan keuangan jangka panjang bisa memilih emas sebagai instrumen investasinya.

Sementara itu untuk jangka pendek dianjurkan untuk memilih reksadana pasar uang.

(Tribunnews.com/ Dipta)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved