Virus Corona
Pengusaha Hotel Bangkit di Tengah Pandemi, Yakinkan Customer dengan Penerapan Protokol Kesehatan
Para pengusaha melakukan penyesuaian dan beradaptasi, diantaranya menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Penulis:
Rina Ayu Panca Rini
Editor:
Hendra Gunawan
Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 membuat industri pariwisata dan perhotelan ikut terdampak.
Untuk tetap bertahan, para pengusaha melakukan penyesuaian dan beradaptasi, diantaranya menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Hal tersebut diungkapkan, para pengusaha Dalam Talkshow 'Protokol Kesehatan di Hotel dan Tempat Wisata' yang disiarkan via Youtube BNPB, Selasa (20/10/2020).
Pengusaha Hotel di Jawa Tengah ini misalnya, Sona Maesana mengatakan, penerapan protokol kesehatan 3M di hotel membuat customer yakin terhadap keamanan dan kenyamanan selama menghabiskan waktu di hotel.
"Melalui PHRI kita mendapatkan sertifikasi protokol kesehatan. Itu kita lakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman juga untuk customer bahwa kita menggunakan standar kesehatan yang baik dan sesuai dengan peraturan yang dibuat pemerintah," ujar Sona.
Ia menjelaskan, protokol kesehataan yang diterapkan di hotelnya seperti memastikan setiap karyawan hotel dalam keadaan sehat dan fit.
Kemudian, melengkapi semua karyawan dengan masker, face shield, dan alat-alat penunjang lain.
Lalu rutin mengecek suhu tubuh dan pendataan terkait kesehatan setiap karyawan.
"Adanya penerapan kebijakan itu di kota Solo sendiri membuat beberapa hotel memutuskan untuk menutup operasionalnya tapi kami memutuskan untuk tetap beroperasi dengan standar protokol kesehatan yang sangat ketat di bulan April itu kita langsung menerapkan standar kesehatan," jelasnya.
Hal yang juga diungkapkan oleh Rucita Permatasari, Pengusaha Hotel asal Surabaya.
Cita biasa ia disapa mengatakan, bahkan setiap dua minggu sekali setiap karyawan hotelnya harus mengikuti tes swab Covid-19.
"Kita anjurankan setiap staf dimulai dari untuk menjaga kesehatan dan kita juga melakukan setiap dua minggu seluruh staf saya kita lakukan agar meyakinkan customer juga untuk tidak perlu kuatir walaupun di masa covid-19 ini," ujar dia.
Selain itu, pihaknya juga turut memberikan edukasi kepada setiap customer yang datang menginap agar selalu menerapkan protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan pakai sabun.
"Untuk memberikan edukasi bahwa memang kebiasaan ini yang biasanya tidak biasa memakai masker kita saling toleran untuk mengingatkan karena masih saja memang beberapa customer itu merasa gerah mungkin kita memang memberikan motivasi juga dan saling mengingatkan," jelas Cita.
Keduanya tak memungkiri, pandemi Covid-19 sangat berdampak pada usaha yang dijalankan mereka.
Turunnya pemasukan karena semua orang melakukan pembatasan berkegiatan di luar rumah.
"Saya yakin semua bisnis hotel itu yang paling terdampak dan terpukul paling cepat. Pasti itu yang pengaruh sangat berpengaruh dengan adanya kondisi ini," ungkap Sona.
Meski demikian, selain menyakinkan customer melalui penerapan protokol kesehatan yang ketat, pengusaha hotel ini juga melakukan berbagai inovasi pada pelayanan.
Semua dilakukan, agar roda perekonomian dan keberlangsungan usaha hotel tetap berlangsung di tengah situasi wabah virus corona ini.
"Strategi kita adalah berkolaborasi dengan pihak luar agar pariwisata kita cepat bangkit. Jadi kita ini bekerja sama juga bersinergi dengan stakeholders baik di dalam maupun luar negeri," kata Cita.