Pupuk Organik dari Batubara Punya Kandungan Unsur Hara Nyaris Sempurna
Pupuk organik batubara disebut sebagai pupuk terbaik untuk segala jenis tanaman.
Laporan Wartawan Tribunnews, Hasiholan Eko Purwanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pupuk organik batubara disebut sebagai pupuk terbaik untuk segala jenis tanaman. Karena, berbagai unsur hara yang dimiliki oleh batubara baik itu unsur makro maupun mikro.
Koordinator Forum Komunikasi Doa Bangsa (FKDB), Ayep Zaki, menjelaskan pupuk berbahan baku batubara punya kandungan unsur hara yang nyaris sempurna.
"Mulai unsur nitrogen, kalium, posfat, hidrogen, phospor, zeng, calsium, besi dan lain lain yang tak kurang dari 70 unsur makro dan mikro, maka dapat di yakinkan bahwa pupuk organik berbahan dasar batubara adalah pupuk organik terbaik,"katanya dalam keterangan pers tertulis, Selasa (13/10/2020).
Pupuk organik batubara di produksi di Pabrik Futura milik FKDB, di Sentra Industri Cibatu, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
"Pupuk Batubara Futura ini merupakan salah satu produk hasil temuan dari anak bangsa, yaitu RUH Saputra. Sehingga layak mendapatkan perhatian dari Pemerintah Republik Indonesia untuk dijadikan sebagai aset kebanggaan bangsa," papar dia.
Baca juga: Cocok untuk Pemula, 6 Tanaman Hias Ini Bisa Hidup Tak Perlu Disiram Tiap Hari dan Tanpa Pupuk
Zaki menyebut pupuk batubara ini sudah mendapatkan hak paten dari United States Paten and Trademark Office (USPTO) untuk teknologi produksi pupuk berbahan dasar batubara pada 16 Juni 2020 lalu.
Baca juga: Pupuk Subsidi Langka, Ini Penjelasan Kementan
Mesin ini sudah mendapatkan hak paten mulai dari hak paten penemu, pemilik paten dan pemegang kuasa atas penggunaan paten itu.
Mesin ciptaan anak negeri ini dari dua aspek, yang pertama menguatkan produksi di dalam negeri supaya tidak kecenderungan import, kemudian mesin dan aktifatornya bisa diekspor termasuk hasilnya.
Menurut Zaki, didapatkan hasil yang sangat menggembirakan dengan peningkatan hasil pertanian rata-rata di atas 45%.
"Saya sangat optimis apabila digerakan secara masif, tidak perlu lagi perluasan lahan. Dengan pupuk ini maka dapat meningkatkan produktifitas 20 - 30 persen.Ini sudah teruji secara ilmiah," katanya.
Namun demikian, dia sadar, karena program ini adalah program solusi utk NKRI, jadi tidak mungkin di kerjakan sendiri, tetapi harus bersama-sama.

"Keberhasilan program ini sangat tergantung kepada sinergitas Tripusat Ekosistem Pertanian maupun ekosistem UMKM yang dibangun, yaitu: Pemerintah, Petani/pelaku usaha, dan FKDB," ujarnya.
Sentuh UMKM dan Dunia Pendidikan
Selain industri pupuk, FKDM yang berdiri pada November 2015, juga menaungi ratusan UMKM dan puluhan satuan pendidikan.
Ayep Zaki mengatakan, UMKM dan satuan pendidikan yang dibinanya bermula dari pemikiran sederhana, yakni ingin turut memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Aa Zaki, sapaan akrab Ayep Zaki, menilai gagasan untuk meningkatan pendapatan para petani Indonesia melalui peningkatan produktivitas hasil pertanian dan peternakan dan pemerataan keberdayaan ekonomi kerakyatan yang berkeadilan di seluruh wilayah Indonesia
Ada tiga program kerja yang diusung, yakni pertama ekonomi dengan pembangunan ekonomi kerakyatan melalui pendirian UMKM dan peningkatan hasil produksi pertanian.
Kedua, pendidikan dengan pembangunan satuan pendidikan formal dan non formal; dan yang ketiga di bidang sosial dengan mengadakan program beasiswa anak yatim dan fakir miskin.
FKDB memutarkan kegiatan ekonomi untuk membangun pendidikan.
Di bidang Ekonomi dibangun unit-unit usaha FKDB dalam skala usaha mikro, kecil, menengah dan besar, berupa usaha perorangan maupun korporasi yang dikelola secara profesional.
FKDB yang membiayai, membina dan melakukan monitoring atas unit-unit usaha yang didirikan.
Hasil usaha dari seluruh unit-unit usaha dialokasikan untuk kesejahteraan pengelola, pengembangan usaha, pengembangan lembaga dan pembiayaan pembangunan dan operasional pendidikan di bawah bendera Yayasan Pembina Pendidikan Doa Bangsa (YPPDB).(BACA JUGA: Inilah 4 Ranjau Darat Paling Mematikan dan Mengerikan)
Saat ini Aa Zaki fokus mengelola FKDB, padahal sebelumnya dia sudah memiliki perusahaan PT Alpindo Mitra Baja di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang bergerak di bidang manufaktur.
Perusahaan itu dia serahkan kepada sang adik,dengan alasan ingin lebih berperan aktif dalam pengembangan industri nasional.
Pria kelahiran 10 Desember 1965 yang mengenyam pendidikan terakhir di Politeknik Swiss Institut Teknologi Bandung ( ITB ), lalu mendirikan unit-nit usaha kecil di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan dan Sumatera.