Jumat, 3 Oktober 2025

Di Tengah Pandemi, Emiten LPKR Bukukan Peningkatan Penjualan Hingga 304 Persen di Kuartal III 2020

LPKR optimistis akan mampu melampaui target marketing sales sebesar Rp2,5 triliun hingga akhir tahun

KOMPAS.com/PRAMDIA ARHANDO JULIANTO
CEO PT Lippo Karawaci Tbk John Riady. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi Covid-19 menjadi tantangan berat bagi dunia properti.

Meski begitu, sejumlah emiten tetap menunjukkan kinerja positif.

Satu di antaranya dicatatkan PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) yang membukukan peningkatan marketing sales sepanjang sembilan bulan di tahun 2020 sebesar 100% secara Year on Year (YoY) menjadi Rp 2,28 triliun.

CEO LPKR John Riady menyampaikan, pada kuartal ketiga 2020, penjualan meningkat 304% YoY menjadi Rp1,2 triliun dari Rp303 miliar di bandingkan kuartal tiga 2019.

Baca: Lippo Karawaci Siapkan Dana Rp 75 miliar untuk Buyback Saham

“Angka di kuartal ketiga melampaui keseluruhan marketing sales sepanjang 1H20, meskipun kondisi makroekonomi yang lemah akibat Covid-19. Proyek perumahan terjangkau tetap menjadi pendorong penjualan, mewakili 51% dari total penjualan,” ucap John, dilansir Kontan, Rabu (7/10).

Baca: Permintaan Hunian di Banten Naik Dua Kali Lipat, Produk LPKR Kembali Oversubscribed

John menyampaikan, perusahaan optimistis akan mampu melampaui target marketing sales sebesar Rp2,5 triliun hingga akhir tahun yang akan didorong pada kuartal IV dengan sejumlah proyek, antara lain peluncuran kawasan komersial baru di Lippo Village (termasuk konsep SoHo / small office home office baru), dan penyelesaian terjadwal proyek-proyek yang ada, yang diharapkan akan meningkatkan permintaan untuk unit yang belum terjual.

Disampaikan John, pada kuartal tiga 2020, LPKR telah berhasil meluncurkan lima klaster Cendana Homes, yang merupakan pengembangan perumahan tapak terjangkau pertama di kota mandiri Lippo Village.

Baca: Rumah Tapak Milik LPKR Jadi Incaran Milenial

“Seluruh klaster berhasil terjual habis dalam waktu empat hingga enam jam. Secara total, Perseroan menjual 651 unit rumah tapak dengan harga rata-rata Rp853 juta dengan kisaran harga dari Rp700 juta hingga Rp1,5 miliar,” ujar John.

Kinerja solid LPKR, juga didukung oleh capaian positif anak usaha, antara lain PT Lippo Cikarang Tbk , di mana pada Agustus, mulai melakukan penjualan klaster ketiga di Waterfront Estates bernama Travertine. 

Di Travertine, tanpa dorongan peluncuran besar-besaran, perusahaan dapat menjual lebih dari 72% dari total 446 unit pada bulan Agustus dan September.

“Kami terus melihat permintaan yang kuat di segmen perumahan yang terjangkau, didukung oleh penggunaan KPR yang tinggi, yang menyiratkan permintaan pengguna akhir yang tinggi,” kata John.

Selain itu, penjualan apartemen pada triwulan tiga 2020 meningkat 87% menjadi Rp90 miliar dengan selesainya proyek-proyek high-rise di Lippo Village (Hillcrest & Fairview) dan permintaan yang kuat untuk persediaan yang ada di St. Moritz Jakarta.

Baca: Kuartal I 2020, Lippo Karawaci Raup Pendapatan Rp 3,10 Triliun

Berdasarkan proyek, marketing sales didorong oleh rumah tapak Cendana Homes di Lippo Village senilai Rp555 miliar. Di Makassar, Tanjung Bunga melaporkan penjualan yang kuat di periode sembilan bulan atau triwulan 2020, meningkat 52% menjadi Rp178 miliar dari Rp117 miliar di 9M19.

San Diego Hills, pemakaman yang Perseroan miliki seluruhnya, mencatatkan penjualan sebesar Rp149 miliar, meningkat 37% YoY dari Rp109 miliar di tahun 2019.

Berdasarkan lokasi, Lippo Cikarang masih menjadi kontributor penjualan terbesar di seluruh bisnis didorong oleh penjualan perumahan tapak yang kuat dan lahan industri.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved