Kemenkeu Perkirakan Ekonomi Minus 1,7 Persen Pada Akhir 2020
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di zona merah sepanjang tahun ini.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di zona merah sepanjang tahun ini.
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan, ekonomi negara diperkirakan ada di kisaran minus 0,6 persen hingga 1,7 persen pada akhir 2020.
"Kami di Kementerian Keuangan memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia ada di angka minus 0,6 persen hingga 1,7 persen. Kalau kita memperkirakan seperti ini juga sekalian itu kita melihatnya secara utuh," ujarnya dalam acara virtual, Selasa (6/10/2020).
Baca: Komisi XI DPR: Program PEN Bakal Dorong Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III
Menurut dia, Kemenkeu melihat juga secara utuh perbandingan dengan proyeksi ekonomi Indonesia dari beberapa lembaga keuangan dunia.
"Saya bisa menyampaikan banyak sekali institusi-institusi memperhatikan perekonomian Indonesia. Bukan hanya World Bank, ADB (Asian Development Bank), OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development), lembaga rating Bloomberg dan seterusnya. Kalau OECD itu memperkirakan Indonesia minus cukup dalam 3,3 persen, IMF (International Monetary Fund) minus 0,3 persen, World Bank nol persen," kata Suahasil.
Sementara itu, dia menambahkan, variatifnya prediksi ekonomi Indonesia mencerminkan bahwa saat pandemi ini sulit melakukan perkiraan secara tepat.
"Kalau rentangnya dari minus nol koma sekian persen sampai minus 3 persen maka pengertiannya adalah makin susah membuat prediksi yang tepat. Ini menjadi tantangan semua pihak, saya yakin dalam dunia usaha juga kesulitan melihat ekonomi dan ini juga dirasakan seluruh dunia," pungkasnya.