Reksa Dana Pasar Uang Dinilai Tahan Banting di Tengah Ancaman Resesi

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Reksa dana pasar uang merupakan produk yang dilekola manajemen investasi dengan mengalokasikan portofolio pada deposito-deposito perbankan.

Co-founder dan Chief Investment Officer (CIO) FUNDtastic Franky Chandra mengatakan, reksa dana pasar uang ini lebih tahan banting di tengah pandemi corona atau Covid-19 yang menimbulkan ancaman resesi ekonomi di Indonesia.

"Hasil imbal hasil yang diberikan reksa dana pasar uang masih terbilang positif dan tahan banting dibandingkan dengan kinerja return reksa dana saham dan pendapatan tetap yang sempat terpukul. Ini akibat dana asing yang sempat keluar dari pasar finansial Indonesia," ujarnya melalui keterangan resmi, Minggu (4/10/2020).

Franky menjelaskan, reksa dana pasar uang bahkan mencapai hingga 70 persen dari total dana kelolaan (asset under management/AUM) di FUNDtastic sebagai perusahaan financial technology (fintech) investasi.

Baca: Investor Berburu Reksa Dana, Persiapan Dana Darurat Saat Pandemi

"Produk reksa dana pasar uang yang menjadi produk paling diminati dalam platform FUNDtastic. Artinya, masyarakat mulai paham saat terjadi krisis dan resesi, ada dana darurat itu penting," katanya.

Sementara itu, dia menambahkan perusahaan mengalami kenaikan pertumbuhan user sekira 56 persen dari 16.000 pengguna pada Maret hingga 25.000 pada akhir September 2020.

Jumlah ini belum termasuk jumlah pengguna Invisee sebanyak 87.000 pengguna, yang akan digabungkan ke dalam platform FUNDtastic pada Oktober ini.

"Sejak beroperasi akhir 2019, FUNDtastic telah mengumpulkan total dana kelolaan sebesar Rp 106 miliar. FUNDtastic bekerja sama dengan 12 manajemen investasi untuk mendistribusi produk-produk reksa dana yang aman dan nyaman bagi investor, juga menyediakan produk investasi emas," kata Franky.