Virus Corona
Investor Berburu Reksa Dana, Persiapan Dana Darurat Saat Pandemi
Banyak investor yang menempatkan dana investasinya ke reksa dana pasar uang, mencapai hingga 70 persen dari total dana AUM di FUNDtastic
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi corona atau Covid-19 dinilai telah memicu kesadaran para investor untuk berburu meningkatkan investasinya saat masa krisis, terutama sebagai persiapan dana darurat.
Co-founder dan Chief Investment Officer (CIO) FUNDtastic Franky Chandra mengatakan, terjadi pertumbuhan total dana kelolaan (asset under management/AUM) yang dihimpun dalam platform financial technology (fintech) investasi tersebut.
"Total dana AUM mengalami kenaikan rata-rata sekitar 10 persen hingga 20 persen setiap bulan setelah sempat terkoreksi selama Maret hingga Mei 2020. Saat itu ketika pemerintah mengeluarkan kebijakan PSBB (pembatasan sosial berskala besar) dengan awal munculnya pandemi," ujarnya melalui keterangan resmi, Minggu (4/10/2020).
Baca: Analisis Dampak Penanganan Kasus Jiwasraya Bagi Industri Reksa Dana
Hal ini, sejalan dengan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yakni pertumbuhan dana kelolaan reksa dana nasional meningkat sekira 2 persen hingga 4 persen setiap bulan sejak Juni hingga Agustus 2020 lalu.
Dari total kenaikan reksa dana, Franky menyampaikan, banyak investor yang menempatkan dana investasinya ke reksa dana pasar uang, mencapai hingga 70 persen dari total dana AUM di FUNDtastic.
Sementara, porsi investasi ke reksa dana saham dan reksa dana pendapatan tetap masing-masing mencapai 20 persen dan 10 persen dari total AUM.
"Mayoritas investor kami merupakan generasi milenial. Kami cukup senang bisa mendukung pemerintah dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat, masyarakat mulai menyadari akan pentingnya mempersiapkan dana darurat," ujarnya.