Virus Corona
Bos Lion Air Khawatir PSBB Total Bawa Dampak ke Industri Penerbangan
Presiden Direktur Lion Air Group Edward Sirait khawatir pengetatan kembali PSBB DKI Jakarta akan berdampak ke kinerja industri penerbangan.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Direktur Lion Air Group Edward Sirait khawatir pengetatan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) DKI Jakarta akan berdampak ke kinerja industri penerbangan.
Itu disampaikan dalam webinar yang digelar SSS Communications dengan tema Traveling di Era Adaptasi Kebiasaan Baru, Kamis (10/9/2020).
"PSBB full lagi kami tentu ada kekhawatiran. itu pasti. Kita sedang kalkulasi perubahan di pasar. Apakah nanti ada karantina di daerah-daerah dengan kebijakan yang sekarang jalan atau memang seperti apa,” aku Edo sapaannya.
Edo menegaskan maskapai penerbangan tidak hanya di Indonesia tetapi dunia menjamin keamanan dari sebaran Covid-19 karena didukung HEPA filter.
“Produk airlines ini jauh lebih aman. Saya bicara dari teknologi pesawatnya, itu memang mengatakan demikian. Pesawat ATR, boeing maupun airbus. Penyakit menular bisa dihindari termasuk virus ini tidak bisa dilihat dengan teknologi tersebut,” urainya.
Baca: Jadwal Penerbangan Domestik Lion Air dari dan ke Bandara Husein Sastranegara Bandung
Baca: Lion Air Group Layani Perjalanan dari dan ke Yogyakarta Lewat Bandara YIA Kulon Progo

Lion Air Group mewajibkan tes Covid-19 terhadap air crew yang akan melakukan perjalanan.
“Kita selalu pastikan semua crew untuk tes Covid-19 sebelum terbang. Kalau mereka terbukti reaktif akan dirujuk ke RS atau dilanjutkan dengan tes PCR,” tambah Edo.
Dia menambahkan tidak hanya dari sisi awak kabin tetapi juga calon penumpang harus mengetahui kondisi tubuhnya sendiri apakah siap untuk aktivitas atau sebeliknya.
Baca: Harus Bekerja saat PSBB Total, Simak 7 Tips Aman Naik KRL
Baca: Setuju PSBB Total Diberlakukan di DKI Jakarta, Uut Permatasari Ingin Virus Corona Segera Selesai
Edo menekankan menjaga daya tahan tubuh menjadi hal mutlak di kondisi pandemi.
“Kita harus berhitung daya tahan tubuh kita. Pergi atau tidak dengan transportasi. Saya sudah mungkin lebih dari delapan kali di swab Alhamdulillah belum kenapa-kenapa,” terangnya.
Menurutnya, pesawat sampai saat ini belum menjadi klaster penyebaran Covid-19 karena ketatnya protkol kesehatan yang dijalankan.