Masyarakat Diminta Beli Produk UMKM untuk Pulihkan Ekonomi Nasional
akan percuma apabila saat ini UMKM bergerak menuju ekosistem digital apabila tidak ada yang membeli produk yang dihasilkan para pengusaha ini
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Staf ahli Bidang Pengawasan Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Nufransa Wira Sakti, mengimbau masyarakat untuk membeli produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) agar ada pergerakan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.
"Masyarakat dengan penghasilan tetap dan mungkin memiliki uang lebih sebisa mungkin membeli produk UMKM agar ekonomi berputar," kata Nufransa dalam konferensi pers virtual, Senin (10/8/2020).
Menurutnya, akan percuma apabila saat ini UMKM bergerak menuju ekosistem digital apabila tidak ada yang membeli produk yang dihasilkan para pengusaha ini.
Baca: Berkat Tambahan Modal, Pelaku UMKM di Lampung Pulihkan Usaha dan Buka Bisnis Baru
Baca: Beri Gaji Ke-13, Sri Mulyani Ajak PNS Beli Produk Buatan Dalam Negeri
"Pemerintah juga sedang menggencarkan kampanye "Bangga Buatan Indonesia", yang bertujuan agar masyarakat mau membeli produk dalam negeri khususnya UMKM," ucap Nufransa.
Ia menambahkan, saat ini masyarakat cenderung menyimpan uangnya untuk berjaga-jaga karena mengingat pandemi Covid-19 ini belum diketahui kapan akan selesai.
"Tetapi semakin banyak ditabung dan uang tidak bergerak, maka uang itu tidak bergerak dan ekonomi pun menjadi diam di tempat," ujar Nufransa.
Nufransa menjelaskan, untuk menggerakkan UMKM, pemerintah sudah memberikan dukungan melalui Program Pemulihan Ekonomi Nasioanal dengan anggaran sebesar Rp 123,46 triliun.
"Anggaran tersebut dialokasikan untuk subsidi bunga sebesar Rp 32,28 triliun, penempatan dana di bank untuk restrukturisasi kredit sebanyak Rp 78,78 triliun dan belanja imbal jasa penjamin Rp 5 triliun," ucap Nufransa.
Selain itu, lanjut Nufransa, anggaran ini juga diberikan untuk penjaminan modal kerja Rp 1 triliun, PPh final UMKM yang ditanggung pemerintah Rp 2,4 triliun serta pembiayaan investasi melalui koperasi Rp 1 triliun.
"Tujuan program ini, tentunya untuk melindungi, mempertahankan dan meningkatkan kemampuan ekonomi para pengusaha untuk tetap survive di tengah pandemi dan membuat ekonomi bergerak naik kembali," kata Nufransa.