Founder UMKM Tangguh Indonesia: Program PEN Oase Bagi UMKM di Tengah Pandemi Covid-19
Program PEN ibarat oase bagi pelaku UMKM yang memang selama ini membutuhkan asupan modal untuk bisa survive, bahkan mengembangkan usahanya.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kalangan UMKM menyambut antusias program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang melibatkan pelaku usaha sektor riil yang utamanya adalah UMKM.
Menurut Founder UMKM Tangguh Indonesia, Michael Umbas, kebijakan pemerintah tersebut sangat tepat.
Sebab dapat membantu mengatasi permasalahan ekonomi yang sedang terdampak pandemi Covid-19.
Program PEN ibarat oase bagi pelaku UMKM yang memang selama ini membutuhkan asupan modal untuk bisa survive, bahkan mengembangkan usahanya.
"Ini adalah oase di tengah 'musim kering' iklim usaha akibat dampak dari pandemi Covid-19. Ketika air itu datang, kami ini bukan saja selamat, tetapi langsung bangkit dan bergerak agar roda ekonomi boleh kondusif," kata Umbas dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (7/8/2020).
Baca: Pemerintah Bikin 5 Program Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Apa Saja?
Seperti diketahui, Menteri Kopeerasi dan UMKM, Teten Masduki menyebut pemerintah melalui program PEN telah mengganggarkan dana sebesar Rp123,46 triliun untuk UMKM.
Umbas berharap agar UMKM nasional yang merupakan garda depan sektor riil ekonomi Indonesia segera berbenah dan bergerak.
Berjuang untuk memperkuat barisan ekonomi nasional, bahkan membawa Indonesia semakin maju.
Sekjen UMKM Tangguh Indonesia, Pambudi Prasetyo mengatakan untuk menyambut program PEN, gabungan UMKM Tangguh Indonesia bakal menggelar Rembuk Nasional.
Rencananya akan menghadirkan dua narasumber utama yakni Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki dan Menteri BUMN Erik Tohir serta para pelaku UMKM dari berbagai daerah di Indonesia.
"Tujuan utama dari Rembuk Nasional ini jelas adalah untuk memperkuat hubungan sinergisitas pemerintah dan UMKM yang selama ini masih terkesan berjarak sehingga program pemulihan ekonomi nasional benar-benar berjalan secara baik dan cepat," ungkap Pambudi.