Pertamina Jadikan Kilang Cilacap untuk Produksi Avtur dari 100 Persen Kelapa Sawit
Standalone Biorefinery di Cilacap nantinya dapat memproduksi green energy berkapasitas 6.000 barel per hari.
Editor:
Choirul Arifin
Laporan Reporter Azis Husaini
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah sukses melakukan ujicoba produksi Green Diesel D100 di Kilang Dumai sebesar 1000 barel per hari, Pertamina kini menyiapkan Kilang Cilacap untuk bisa uji coba memproduksi green avtur pada akhir tahun 2020.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan pada akhir 2020, Pertamina akan melakukan ujicoba produksi Green Avtur yang pertama dengan Co-Processing injeksi 3% minyak kelapa sawit atau CPO yang telah diproses lebih lanjut sehingga hilang getah, impurities dan baunya (Refined, Bleached and Deodorized Palm Oil (RBDPO) di fasilitas existing Kilang Cilacap.
“Uji coba green avtur ini merupakan bagian dari roadmap pengembangan biorefinery Pertamina dalam rangka mewujudkan green energi di Indonesia. Selain Kilang Dumai yang sudah berhasil mengolah 100% minyak sawit menjadi Green Diesel D100, Pertamina juga akan membangun 2 (dua) Standalone Biorefinery lainnya yaitu di Cilacap dan Plaju,” ujar Nicke di sela-sela kunjungannya pada proyek pembangunan Standalone Biorefinery Cilacap, Selasa (21/7/2020).
Baca: Pertamina Produksi Solar hingga Avtur Kelapa Sawit untuk Dukung Energi Ramah Lingkungan
Standalone Biorefinery di Cilacap nantinya dapat memproduksi green energy berkapasitas 6.000 barel per hari,
Sedangkan Standalone Biorefinery di Plaju dengan kapasitas 20.000 barel per hari.
Baca: Memasuki Era Kenormalan Baru, Konsumsi Avtur Mulai Naik di Sumatera
Kedua standalone Biorefinery ini kelak akan mampu memproduksi Green Diesel maupun Green Avtur dengan berbahan baku 100% minyak nabati.
“Pertamina terus melangkah sejalan dengan trend penyediaan energi dunia dengan mengupayakan hadirnya green energy. Selain Green Diesel dan Green Avtur yang akan diujicoba, Pertamina juga telah melakukan ujicoba Green Gasoline."
Beberapa perusahaan dunia sudah dapat mengolah minyak sawit menjadi green diesel dan green avtur, namun namun untuk green gasoline Pertamina merupakan yang pertama di dunia," ujarnya.
Green gasoline tersebut telah berhasil diujicobakan di fasilitas Kilang Plaju dan Cilacap sejak 2019 dan 2020.
Pertamina mampu mengolah bahan baku minyak sawit hingga sebesar 20% injeksi.
Menurut Nicke, ikhtiar Pertamina tersebut diwujudkan sesuai dengan arahan presiden untuk mengoptimalkan sumber daya dalam negeri untuk membangun ketahanan, kemandirian, dan kedaulatan energi nasional.
Nicke juga menambahkan, green energy akan memanfaatkan minyak sawit yang melimpah di dalam negeri sebagai bahan baku utama sehingga produk Green Energi memiliki TKDN yang sangat tinggi.
Langkah ini juga positif karena akan untuk mengurangi defisit transaksi negara dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Sebelumnya pada pekan lalu, Pertamina menyampaikan keberhasilan ujicoba produksi Green Diesel D-100 mencapai 1.000 barel per hari di fasilitas existing Kilang Dumai.