Senin, 6 Oktober 2025

Penyerapan Dana PEN untuk Sektor Koperasi dan UMKM Perlu Diakselerasi

Meski realisasi ini meningkat dari 8,3 persen menjadi 9,59 persen tetapi masih jauh dari total anggaran mencapai Rp123,46 triliun

Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Ketua Lumbung Bandung, Liena Mulyadi (kanan) melihat sejumlah menu makanan dari UMKM saat proses seleksi dalam Kurasi Anggota Lumbung Bandung di Kafe Panas Dalam, Jalan Ambon, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (8/7/2020). Para pelaku UMKM yang sudah mendaftar ini akan menjadi mitra Lumbung Bandung setelah lolos seleksi yang dilakukan oleh para cheff dari Asosiasi Cheff Indonesia DPD Jabar dan akan dibina secara baik lewat aplikasi Menu Bandung. Tribun Jabar/Gani Kurniawan 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM, Prof. Rully Indrawan mengakui penyerapan dana Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk sektor Koperasi dan UMKM perlu diakselerasi karena memang tergolong lambat.

Dia menjelaskan, realisasi belanja program PEN untuk sektor KUMKM hingga periode 21 Juli 2020 baru mencapai Rp11,84 triliun.

Baca: Tokoh Masyarakat Prihatin 2.563 UMKM Terdampak Covid-19 di Solok Selatan

Meski realisasi ini meningkat dari 8,3 persen menjadi 9,59 persen tetapi masih jauh dari total anggaran mencapai Rp123,46 triliun.

“Dengan sudah keluarnya DIPA (Daftar Isian Pelaksana Anggaran) dari Kementerian Keuangan, maka diharapkan bisa lebih cepat tersalurkan,” ucap Prof Rully dalam keterangan, Rabu (22/7/2020).

Prof. Rully berharap dana PEN untuk KUMKM bisa dapat tersalurkan sepenuhnya hingga September 2020.

"Ada progress yang kita akui masih lambat, kita masih telusuri di mana penghambatnya, memang rata-rata sosialisasinya kepada masyarakat yang belum sepenuhnya berjalan baik," ujar dia

Realisasi penempatan dana pemerintah kepada Bank Himbara untuk program restrukturisasi tersebut tersalurkan kepada 178.056 debitur.

Rincian masing-masing bank yang menjalankan program tersebut yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) sebesar Rp8,12 triliun. Kemudian PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) Rp1,88 triliun.

Kemudian dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) Rp1,29 triliun dan oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) sebesar Rp75,37 miliar.

"Total penerima program PEN hingga 21 Juli 2020 menjadi 1.095.950 pelaku KUMKM melalui penerima manfaat dari penerima subsidi bunga KUR sebanyak 917.860 UMKM, UKM debitur Himbara sebanyak 178.056 dan koperasi penerima dana investasi LPDB sebanyak 34 koperasi," papar Prof. Rully.

Sementara itu, Direktur Hubungan Kelembagaan BMRI Donsuwan Simatupang menyatakan bahwa pihaknya menerima penempatan dana pemerintah sebesar Rp10 triliun.

Baca: Mensesneg: Komite Penanganan Covid-19 dan PEN Ibaratkan Gas dan Rem

Ditargetkan dalam tiga bulan ke depan pihaknya bisa mengekskalasi nilai pembiayaan hingga tiga kali lipat.

"Posisi Juli kita udah salurkan Rp12 triliun sampai 17 Juli 2020 kemarin, dari total itu, 25 persennya ke UMKM dengan jumlah debitur 14.500 dan hanya 17 debitur yang sektor komersial. Ini komitmen Bank Mandiri untuk mendukung program PEN," tutur Donsuwan.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved