Senin, 6 Oktober 2025

Bawang Merah Produksi Petani Probolinggo Ekspor Perdana ke Thailand

Ekspor dilakukan oleh PT Cipta Makmur Sentausa (CMS) dan menjadi kegiatan ekspor perdana bawang merah asal Probolinggo, Jawa Timur, tahun ini.

Editor: Choirul Arifin
HANDOUT
Ekspor perdana bawang merah sebanyak 52,4 ton produksi petani Probolinggo, Jawa Timur, oleh PT Cipta Makmur Sentausa (CMS) ke Thailand, Selasa, 21 Juli 2020. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di tengah kondisi sektor pertanian Indonesia yang kinimsedang mengalami kesulitan pasar karena Covid 19, sebagian petani dan eksportir masih bergairah melakukan ekspor bawang merah ke Thailand.

Kementerian Pertaian melalui Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya kembali memfasilitasi ekspor bawang merah panenan petani Probolinggo, Jawa Timur, dengan total 52,4 ton ke Thailand. 

Ekspor dilakukan oleh PT Cipta Makmur Sentausa (CMS) dan menjadi kegiatan ekspor perdana bawang merah asal Probolinggo tahun ini.

"Kali ini kami kirimkan dua kontainer dulu ke Thailand. Totalnya 52,4 ton. Ini perdana di tahun ini karena kan di Probolinggo belum panen raya. Kami pun masih menunggu untuk panen raya," kata Direktur PT Cipta Makmur Sentausa Wantik di Surabaya, Selasa (21/7/2020).

Wantik mengatakan, meskipun harga bawang merah masih tetap tinggi karena di Probolinggo masih belum panen raya namun karena adanya permintaan dari negara tujuan, Thailand, maka ekspor tetap dilaksanakan, yang penting masih ada untung meskipun tidak besar.

Baca: Budidaya Bawang Merah TSS Untungkan Petani, Teknologi Soyblok Sider Jadi Solusi

Kami menargetkan ekspor bawang merah tidak menurun meski sempat terhambat pandemi Covid-19. "Tahun lalu kurang lebih kami mengekspor 15 sampai 20 kontainer. Per kontainernya 28 ton. Biasanya mulai Juli itu stok melimpah, karena panen raya biasanya Juli," kata Wantik.

Negara-negara seperti Thailand diakuinya sangat berminat terhadap bawang merah Probolinggo, karena beberapa keunggulannya.

Baca: Tekan Biaya Produksi, Petani Dialihkan untuk Tanam Bawang Merah Biji

Di luar Thailand, sebenarnya Vietnam berminat juga dengan bawang merah kita. Untuk Vietnam kita saat ini sudah tidak bisa masuk ke sana lagi. Makanya kami mohon bantuan pemerintah agar bawang merah kita bisa masuk pasar ekspor Vietnam lagi," ujar Wantik.

Salim, salah satu pelaku usaha bawang merah asal Probolinggo mengatakan sepengetahuannya pemerintah belum memberikan bantuan kepada petani bawang merah di Probolinggo baik itu berupa pupuk maupun bibit.

Padahal, jika ada bantuan pemerintah biaya produksi petani bisa lebih murah dan tentunya bisa bersaing di pasar ekspor.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved