Kamis, 2 Oktober 2025

Sektor Tambang dan Keuangan Menjadi Penopang Penguatan IHSG

"Kedua sektor naik lebih dari 1 persen, berhasil menjadi kontributor utama penguatan IHSG," ujarnya

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (5/3/2020). Hanya bertahan di zona hijau sesaat, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali turun 17 poin atau 0,31% ke 5.632 pasca adanya 2 WNI yang terkena virus Covid-19. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini ditutup naik 0,18 persen atau berhasil kembali pada zona positif dengan naik 8,99 poin ke level 4.914,39 setelah sempat bergerak melemah di tengah sesi perdagangan.

Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi menjelaskan, sektor pertambangan yang naik 1,08 persen dan keuangan naik 1,03 persen jadi pendorong utama.

Baca: Sektor Infrastruktur Terjun Bebas Hambat Penguatan IHSG

"Kedua sektor naik lebih dari 1 persen, berhasil menjadi kontributor utama penguatan IHSG," ujarnya, Rabu (1/7/2020).

Sementara itu, sejak awal sesi perdagangan hari ini, IHSG tertekan oleh saham-saham pada sektor konsumsi yang minus 0,8 persen dan infrastuktur minus 0,61 persen.

Disisi lain, kata Lanjar, Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) berencana memotong produksi batubara hingga 15-20 persen guna mencari keseimbangan harga yang tertekan akibat pandemi.

Baca: IHSG Diprediksi Kembali Bisa Masuk Zona Positif, Cermati Saham Ini

Namun, Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) optimistis target produksi batu bara tahun ini tercapai meskipun permintaanya menurun.

"Investor asing melakukan aksi jual bersih sebesar Rp 377,8 miliar rupiah dengan nilai tukar rupiah yang melemah 0,12 persen ke level Rp 14.282 per dolar Amerika Serikat," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved