Jumat, 3 Oktober 2025

Eksklusif Tribunnews

Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Tantangan Saya Recovery Garuda 100 Persen

Bahkan, 70 persen pesawat terbang milik maskapai pelat merah tersebut dikandangkan.pendapatan hingga 90

TRIBUN/DANY PERMANA
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menjawab pertanyaan jurnalis saat melakukan sesi wawancara dengan Tribunnews.com di kantor Garuda Indonesia, Bandara Soekarno-Hatta, Banten, Kamis (11/6/2020). TRIBUNNEWS/DANY PERMANA 

Apa saja yang terdampak dalam industri penerbangan?
Dari industri penerbangan ini, banyak yang terdampak. Hotel, restoran, tempat-tempat penjualan barang-barang souvenir. Kalau toko-toko, seperti toko kebutuhan pokok, elektronik, bisa diselesaikan dengan penjualan online.

Tapi kan Anda tidak mungkin beli asbak cenderamata dari Manado terus beli online. Bukan tidak boleh, tapi Anda melakukan perbuatan menipu diri sendiri seolah-olah Anda ke Manado.

Artinya adalah semua sektor kena. Dari 90 persen penurunan penumpang sebenarnya buat kita dimulai. Yang memukul kita yang paling berat adalah umrah ditutup. Dari tahun ke tahun kita banyak menerbangkan orang umrah.

Dan ketika ditemukan ada covid di Indonesia, dan mobilisasi di Indonesia jadi isu besar, pendapatan domestik kita drastis turunnya.

Berapa jumlah pesawat yang di-grounded?
Akibat dari itu kita harus memarkir atau me-grounded pesawat-pesawat kita. 70 persenan. Itu alat produksi. Hampir di semua industri ini alat-alat produksi itu leasing. Leasing itu bukan berdasarkan jam berproduksi, tapi berdasarkan hari, bulan, minggu. Jadi Anda bisa bayangkan cost produksi kita tidak turun yang fix, sewa pesawat tidak turun.

Sementara dia tidak menghasilkan. Anda bisa bayangkan complexity-nya. Sementara di sisi sumber daya manusia, seluruh airlines itu selalu menstruktur sumber daya manusia based on future plan. Bukan based on term condition. Beda dengan industri yang lain.

Tapi khusus penerbangan itu. Kita punya SDM, awak kabin, pilot, dengan sebuah planning beberapa tahun ke depan. Bahwa kita akan kedatangan beberapa pesawat lagi. Penumpang peningkatan segini, makanya kita siapkan pilot, makanya kita siapkan awak kabin.

Dan infrastruktur pendukungnya. Anda bisa bayangkan ketika itu tidak happening. Dan kekinian drastis.

Tentu saja sumber daya manusia jadi berlebih. Jadi jangan dilihat jahat tidak jahat. Ini alat produksi. Kalau kita ingin sederhanakan dalam terminologi itu. Malah produksinya berlebih, tidak menghasilkan, biaya produksi tetap ada. Teori simple profit and loss.

Tapi saya ini Dirut Garuda 60 persen pemiliknya pemerintah, interaksi saya dengan Kementerian Perhubungan, BUMN, Kementerian Agama, saya menyadari sekali dalam diskusi-diskusi ada kegamangan.

Saya merasakan. Anda kalau sudah umur saya tidak main logic, main perasaan. Ini tidak ada sekolahnya, tanya sekolah yang di Harvard lah how you handle this? Tidak ada case study. Adanya study case 2008.

Tapi tidak ada menyatakan problem yang dimulai oleh kesehatan menciptakan dampak resesi ekonomi gila-gilaan sampai hari ini menjadi sebuah persoalan kemanusiaan. Kejadian pertama kali dalam kehidupan.

Baca: Penjelasan Garuda Indonesia soal Insiden Pesawat GA 532 di Banjarmasin

Maka sangat wajar membuat kebingungan. Saya pakai istilah gamang. Saya banyak menghadiri vicon-vicon, yang hari ini setuju, besok beda. Karena dapat informasi baru. Kegamangan ini membuat kemudian kita saling menjaga diri jangan sampai membingungkan yang lain.

Artinya pesawat jangan ngotot terbang sementara ada isu kesehatan, isu physical distancing. Kita coba komunikasi terus menerus. Persoalannya industri ini membutuhkan kepastian kita bisa recovery sampai kita ada di posisi sebelum covid. Contoh hari ini pendapatan kita tinggal 10 persen. Kalau normal 100 persen.

Apakah bisa recovery sampai 100 persen?
Kalau ini membaik jadi 30 persen, menurut Anda sudah membaik belum? Membaik. Tapi tidak ada artinya. Karena pada waktu 100 persen, Anda tahu laporan keuangan kita. Masih jalan 90 persen saja sudah babak belur. Apalagi tinggal 10 persen. Dari 10 persen menjadi 100 persen pertanyaan yang menantang buat orang seperti saya dan orang-orang menjalani industri ini adalah berapa lama? Untuk balik 100 persen.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved