Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Ekonomi Uni Eropa Diprediksi Alami Kontraksi 7,5 Persen, Terburuk Sejak 1930-an

Pandemi virus corona (Covid-19) diprediksi akan semakin mendorong ekonomi sebagian besar negara di Eropa ke dalam resesi terburuk sejak 1930an silam.

Penulis: Fitri Wulandari
zoom-inlihat foto Ekonomi Uni Eropa Diprediksi Alami Kontraksi 7,5 Persen, Terburuk Sejak 1930-an
hqeem.wordpress
ilustrasi

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, BRUSSELS - Pandemi virus corona (Covid-19) diprediksi akan semakin mendorong ekonomi sebagian besar negara di Eropa ke dalam resesi terburuk sejak 1930-an silam.

Perkiraan ini menurut laporan yang dikeluarkan oleh Komisi Eropa.

Dikutip dari laman Russia Today, Kamis (7/5/2020), Komisi ini terpaksa memupuskan harapan mereka terkait pertumbuhan untuk wilayah Uni Eropa (UE) dan zona Euro pada 2020.

Baca: Covid-19, Resesi Ekonomi dan Urgensi Kebersamaan

Baca: Hasil Survei Tunjukkan AS Sudah dalam Resesi hingga Paruh 2020

Hal itu karena ekonomi masing-masing negara disebut akan berkontraksi sekitar 7,5 hingga 7,75 persen, menurut Prakiraan Ekonomi Musim Semi tahun ini yang dirilis pada Rabu kemarin.

Penurunan ini pun ditetapkan sebagai yang terburuk untuk zona Euro.

Jika dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya, proyeksi pertumbuhan telah direvisi turun sekitar sembilan poin persentase.

Seperti yang disampaikan Komisaris Eropa untuk Ekonomi Paolo Gentiloni.

Baca: Prancis Hadapi Resesi, Bank Sentral Turunkan PDB 6 Persen untuk Kuartal I 2020

"Eropa mengalami guncangan ekonomi tanpa preseden sejak momen Depresi Hebat," kata Gentiloni.

Sementara Uni Eropa berharap resesi yang dalam ini akan diikuti pula oleh pertumbuhan lebih dari enam persen, karena kerugian yang ditimbulkan oleh corona tidak mungkin diimbangi hingga akhir 2021.

Laporan ini tentunya memberikan sinyal bahwa pemulihan akan berlangsung secara 'tidak merata'.

Seperti penerapan sistem penguncian (lockdown) yang diberlakukan banyak negara di Eropa, langkah-langkah untuk menghentikan penyebaran corona tidak akan dicabut secara bersamaan oleh semua anggota blok ini.

Sementara itu, Wakil Presiden UE untuk Urusan Ekonomi Valdis Dombrovskis menyampaikan dalam sebuah pernyataan resminya bahwa dampak langsung dari pandemi ini akan dirasakan jauh lebih parah bagi ekonomi global dibandingkan krisis keuangan sebelumnya.

"Kedalaman dampaknya pun akan tergantung pada evolusi pandemi, serta kemampuan kita untuk memulai kembali aktivitas ekonomi secara aman dan bagaimana cara kita bangkit kembali setelah itu," kata Dombrovskis.

Komisi Eropa mencatat bahwa angka tersebut bisa saja berubah menjadi lebih buruk, jika pandemi berlangsung lebih lama.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved