Virus Corona
Neraca Perdagangan Surplus 743 Juta Dolar AS di Tengah Pandemi Virus Corona
Neraca perdagangan yang berasal dari nonmigas masih mengalami surplus 1,7 miliar dolar AS
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat total ekspor Indonesia pada Maret 2020 sebesar 14,09 miliar dolar Amerika Serikat (AS).
Sementara impor sebesar 13,35 miliar dolar AS.
Baca: Impor Maret 2020 Sebesar 13,35 Miliar Dollar AS, Meningkat 15,6 Persen
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, kalau angka ekspor dan impor itu digabungkan maka neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus.
"Selama bulan Maret 2020 kita masih mengalami surplus sebesar 743 juta dolar AS," ujarnya saat teleconference di Jakarta, Rabu (15/4/2020).
Suhariyanto menjelaskan, kalau dilihat komposisinya, neraca perdagangan yang berasal dari nonmigas masih mengalami surplus 1,7 miliar dolar AS.
Sementara, neraca perdagangan dari migas mengalami defisit 932 juta dolar AS, sehingga kabar surplus ini cukup baik di tengah pandemi Covid-19 atau corona.
"Bisa dilihat bahwa selama bulan Maret 2020 kita masih mengalami surplus. Tentunya ini berita yang menggembirakan, kita akan lihat bagaimana pergerakan bulan April, Mei, dan seterusnya di tengah situasi yang masih tidak berketentuan," kata Suhariyanto.
Adapun, neraca perdagangan tahun berjalan selama Januari sampai dengan Maret 2020 juga masih surplus sebesar 2,62 miliar dolar AS.
Baca: Catatan BPS: Ekspor Meningkat Tipis 0,23 Persen
Secara rinci, Suhariyanto menambahkan, ekspor Januari sampai Maret adalah sebesar 41,79 miliar dolar AS, sementara impor sebesar 39,17 miliar dolar AS.
"Surplus sebesar 2,62 miliar dolar AS ini masih jauh lebih bagus dibanding posisi neraca perdagangan pada Januari sampai Maret 2019. Pada waktu itu mengalami defisit sebesar 62,8 juta dolar AS," pungkasnya.