Buwas: Beras Sisa Impor Akan Didistribusikan ke Industri Pangan
Buwas sudah berdialog dengan Menteri Perindustrian untuk memanfaatkan beras sisa impor untuk industri pangan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan sebanyak 900 ribu ton beras sisa impor akan didistribusikan untuk memenuhi kebutuhan industri pangan.
Beras sisa impor itu didatangkan dari berbagai negara misalnya Pakistan, India, Thailand, dan lainnya sejak dua tahun lalu.
“Beras eks impor masih 900 ribu ton dari 1,8 juta ton, sudah cukup lama diendapkan tetapi kualitasnya masih terjaga karena prosedur mereka ini benar-benar dikeringkan (dryer) dan penggilingan sempurna. Secara material juga menyusut 17 persen, maka itu perlu segera disalurkan,” kata Budi Waseso di Gudang Bulog Kepala Gading, Jakarta Utara, Kamis (27/2/2020).
Baca: Jakarta Sempat Dikepung Banjir, Buwas Pastikan Gudang Beras Bulog Aman
Baca: Stok Beras 1,7 Juta Ton, Bulog Pastikan Harga Stabil Jelang Ramadhan
Mantan Kabareskrim itu menjelaskan sudah berdialog dengan Menteri Perindustrian untuk memanfaatkan beras sisa impor untuk industri pangan.
“Industri pangan ini butuh bahan tepung dari beras. Kita akan lihat permintaan berapa kemarin 470 ribu ton diminta untuk kebutuhan industri pangan atau bisa juga untuk kebutuhan dalam negeri,” ujarnya.
Buwas menjelaskan beras impor dari Thailand memiliki kualitas terbaik dibanding beras impor lainnya, itu karena tahapan standardisasi yang ketat.
Menurutnya, Indonesia sedang ke arah sana untuk menciptakan beras yang bisa tahan lama, misalnya untuk dikirim ke Arab Saudi.
“Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Arab Saudi, mereka lebih suka dengan beras kita pulen tidak pera,” tuturnya.