Kerja Sama dengan UNJ, AP II Harapkan Sinergi dan SDM Unggul untuk Kebutuhan Industri
Perseroan menggunakan konsep pentahelix yang menyeimbangkan kerja sama lintas sektor, yakni akademisi, pelaku usaha, komunitas, regulator dan media
Karena kebutuhan industri sangat dinamis, sehingga dunia kampus juga harus menyeimbangkan sisi dinamis tersebut.
"Nah kita akan menindaklanjuti dengan berbagai program kerja sama yang setelah MoU ini akan kita lakukan," pungkas Awaluddin.
Sebelumnya, PT Angkasa Pura II (Persero) sejak 2016 hingga kini fokus menjalankan transformasi digital guna mempercepat peningkatan standar operasional dan pelayanan di bandara-bandara perseroan.
Transformasi digital yang dilakukan ini juga sejalan dengan upaya perseroan menjadi The Best Smart Connected Airport Operator in The Region.
Selain itu, digitalisasi di bandara bertujuan untuk mengakomodir kebutuhan traveler atau penumpang pesawat saat ini yang sekitar 60-70 persen berasal dari kalangan milenial.
Adapun Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang merupakan bandara terbesar di Indonesia dan salah satu tersibuk di dunia, menjadi tempat dalam mengembangkan platform digital kebandarudaraan sebelum nantinya digunakan di bandara lain.
Konsep yang dikembangkan di Angkasa Pura II ini disebut dengan “Digitally Ready Enterprise” dengan mengedepankan pemanfaatan state of the art technology dalam implementasi transformasi digital perusahaan.
Dalam upaya realisasi konsep ini, perseroan pun turut menggandeng berbagai pihak termasuk perguruan tinggi.
Sejumlah konsep atau produk pun telah dilahirkan dari transformasi digital yang dijalankan Angkasa Pura II dan sudah diimplementasikan di Bandara Soekarno-Hatta untuk aspek operasional dan pelayanan.