Pimpin Birokrasi 25 Tahun, Syahrul Yasin Limpo Tidak Kaget Ditunjuk Jadi Mentan
Syahrul bercerita, dirinya bukan sosok gila jabatan dengan menjadi Menteri Pertanian, namun hanya ingin mengabdi ke bangsa dan negara.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Syahrul Yasin Limpo (SYL) telah berpengalaman memimpin birokrasi selama 25 tahun sejak menjadi Bupati Kabupaten Gowa Tahun 1994 hingga 2002, Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2003 hingga 2008, dan Gubernur Sulawesi Selatan dua periode dari 2008 hingga 2018.
Setelahnya, pada 23 Oktober 2019, SYL resmi dilantik Presiden Joko Widodo untuk menjadi pembantu presiden dalam bidang pertanian periode 2019 hingga 2024 menggantikan Amran Sulaiman yang juga berasal dari Sulawesi Selatan.
"Saya dibilang terkejut juga tidak, tapi merasa sesuatu yang mudah-mudahan saya bisa terbiasa. Saya jabatan dari lurah sampai gubernur 2 periode," ujarnya di Kementerian Pertanian, Jakarta, Rabu (29/1/2020).
Baca: Mentan: Ketersediaan Pangan Dipastikan Aman
Baca: Jokowi Yakin Terowongan Nanjung Efektif Kurangi Dampak Banjir di Bandung Selatan
Syahrul menjelaskan, sebelumnya dirinya sudah terbiasa dengan masalah pertanian di Sulawesi Selatan ketika menjadi gubernur hingga mampu surplus produksi jagung mencapai 1,5 juta ton dan sebagian diekspor ke Malaysia dan Filipina.
"Saya pernah lakukan di lapangan. Kalau orang main kadal-kadalan saya tahu," katanya.
Ia bercerita, dirinya bukan sosok gila jabatan dengan menjadi Menteri Pertanian, namun hanya ingin mengabdi ke bangsa dan negara.
Menurutnya, jabatan apa saja sama tergantung bagaimana bisa mengemban tanggung jawab agar pihak yang memberi jabatan tidak malu.
Bahkan, Syahrul mengaku diberi tahu menjadi Menteri Pertanian oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada saat terakhir jelang pembentukan kabinet.
"Sampai hari terakhir aku tidak tahu posisi jadi apa. Aku datang meleng-meleng saja, terus dikasih tahu pimpin pertanian," katanya.
Meski dalam hati berpikir untuk memimpin tempat lain karena merasa keahlian utamanya di bidang pemerintahan atau birokrasi.
Namun, ia menerima tugas baru tersebut sebagai amanah dan berjanji tidak akan mengecewakan Jokowi yang sudah memilihnya.
"Saya biasa di lapangan urusi rakyat. Saya dari gubernur urusi 8,8 juta rakyat, sekarang jadi urusi 267 juta rakyat Indonesia," pungkas Syahrul.