Mentan: Ketersediaan Pangan Dipastikan Aman
kekeringan panjang akhir tahun lalu ditutup dari cadangan beras di Kementerian Pertanian yang dikeluarkan sesuai persiapan.
Berita Ini Sudah Mengalami Ralat dari Judul Sebelumnya: "Mentan Jamin Ketersediaan Pangan Dipastikan Aman"
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menjamin ketahanan pangan dalam kondisi aman.
Menurutnya, pertanian adalah masalah yang sangat mendasar bagi kehidupan karena tidak ada manusia yang tidak membutuhkan pertanian.
"Harus tersiapkan untuk 267 juta orang, 100 hari ini saya siapkan. Dalam 100 hari sampai April aman dan kita harap sepanjang satu tahun ini aman," ujarnya di Kementerian Pertanian, Jakarta, Rabu (29/1/2020).
Namun, dinilainya ada sedikit masalah terkait cuaca, bencana alam, hama, dan perkembangan ekonomi terkini pada kuartal IV tahun lalu.
Baca: Kementan Fokus Turunkan Daerah Rentan Rawan Pangan
Baca: Mendagri Dukung Mentan Capai Swasembada di Sektor Pertanian
Sedangkan, dalam 100 hari ini Syahrul jamin adanya cuaca panas dan elnino membuat petani dapat panen setelah Januari.
Hal ini berbeda dibanding periode Oktober hingga Desember tahun lalu yang minus produksi karena adanya musim kekeringan panjang.
"Februari kita panen, Maret panen 4 juta ton (beras). Kemudian, April seluruhnya diatas 5 hingga 6 juta ton," kata Syahrul.
Adapun, kekeringan panjang akhir tahun lalu ditutup dari cadangan beras di Kementerian Pertanian yang dikeluarkan sesuai persiapan.
Selain itu, Syahrul menjelaskan, dalam 100 hari ini di semua aspek pendukung pertanian meliputi para bupati dan gubernur dapat saling tolong menolong untuk mengendalikan ketersediaan pangan.
"Suplai dan permintaan bisa kita atur tidak hanya 100 hari, tapi sepanjang lima sampai 10 tahun. Arah rantai pasok baik dan melalui IT saya kira dapat lakukan pengendalian di 17 ribu pulau," tutur dia.
Sementara, hujan deras yang terjadi awal tahun di beberapa daerah diyakini tidak mengganggu ketersediaan pangan karena Kementerian Pertanian sudah menyiapkan cadangan.
Ia mengungkapkan, ada sekira 82.000 hektare area sawah tergenang akibat banjir, di antaranya yakni 8.400 hektare mengalami kebusukan.
"Kementerian Pertanian sudah siapkan cadangan yang busuk. Kita ikuti variabel teknisnya, 4.800 hektare kita intervensi, diganti," pungkasnya.