Waduh, Investor Diprediksi akan Jauhi Reksa Dana Imbas Trauma Jiwasraya
Investor akan menjauhi investasi dalam bentuk reksa dana pada tahun ini imbas dari kasus PT Asuransi Jiwasraya (Persero).
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan, selama ini investor percaya investasi reksa dana berisiko lebih rendah dari pada membeli sendiri saham.
Hans memperkirakan investor akan menjauhi investasi dalam bentuk reksa dana pada tahun ini imbas dari kasus PT Asuransi Jiwasraya (Persero).
"Investor akan memilih investasi yang menjajikan dan perlu waktu untuk memulihkan trauma yang ada," ujarnya di Jakarta, Sabtu (25/1/2020).
Baca: Kejaksaan Agung Isyaratkan Akan Ada Tersangka Baru Dalam Kasus Korupsi Jiwasraya
Sementara itu, Hans menjelaskan, saat ini siklus sektor properti dari tahun lalu dilihat sebagai awal periode kenaikan sektor properti.
"Target top sektor poperti diramal akan terjadi di tahun 2023-2025 dengan awal kenaikan dari 2020," katanya.
Selain membeli properti langsung, ia menambahkan, investor juga dapat membeli beberapa saham atau produk turunnnya seperti real estate investment trust (REIT) melalui pasar modal.
"Kami merekomendasikan BSDE, DUTI, LPCK, PWON, dan APLN sebagai pilihan sektor properti," pungkasnya.