Minggu, 5 Oktober 2025

Mall Berstandar Internasional Akan Hadir di Nusa Penida

Adapun pusat bisnis meliputi hadirnya area pertokoan, restoran, gallery estate, Bank, Anjungan Tunai Mandiri (ATM), coworking space

HandOut/NaraHotelInternasional
Maket kawasan commercial area yang rencananya dikembangkan Nara Hotel International di kawasan Nusa Penida, Bali. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tidak lama lagi, Nusa Penida Bali akan memiliki mall berstandar internasional.

Pasalnya, Nara Hotel Internasional akan menghadirkan area komersial, seperti pusat perbelanjaan (shopping mall), pusat bisnis, di kawasan “Telur Emas Bali” tersebut.

Adapun pusat bisnis meliputi hadirnya area pertokoan, restoran, gallery estate, Bank, Anjungan Tunai Mandiri (ATM), coworking space, dan lain sebagainya.

Managing Director PT Nara Hotel Internasional, Francis Dehnhardt, mengatakan Nusa Penida membutuhkan area komersial untuk memfasilitasi kebutuhan wisatawan, khususnya wisman asal Eropa, yang berencana tinggal di Nusa Penida dalam jangka waktu lama.

Selain itu, lokasi area komersial milik Nara Hotel ini, menurut Dia, sangat strategis dan akan menjadikan lokasi tersebut sebagai pusat perekonomian Nusa Penida, lantaran berada di ‘titik 0’ Pulau Nusa Penida, Bali.

“Kami sudah jalin komunikasi dengan beberapa brand ternama tentang rencana kami bangun area komersil di Nusa Penida ini. Ada beberapa tenant yang tertarik untuk join, rata-rata dari tenant makanan cepat saji, jaringan gerai kopi internasional dan cinema/movie theatre”, papar Francis dalam keterangannya, Selasa (14/1/2020).

Francis juga berharap jika potensi UMKM di Nusa Penida dapat dikembangkan melalui penyediaan fasilitas bagi masyarakat UMKM di area komersial milik Nara Hotel.

“Kami memiliki rencana untuk menjalin kerjasama dengan masyarakat Nusa Penida, sehingga mereka juga dapat menjual souvenir dan kerajinan tangan. Bisa saja dibuat semacam zona UMKM, atau pusat pertokoan untuk berjualan souvenir”, ujar Francis.

Area komersial (commercial area) ini akan dibangun di atas tanah seluas 2.649 meter persegi, dengan luas bangunan diperkirakan sekitar 8.450 meter persegi. Pembangunan area komersial ini akan dimulai pada semester pertama tahun 2020, dengan dana pembangunan sekitar Rp 25 Miliar.

Rencananya, PT Nara Hotel Internasional akan menggunakan sekitar 10 persen dana hasil penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) untuk membiayai pembangunan Area Komersil tersebut.

Pendapatan dan total aset Nara Hotel diproyeksikan terus tumbuh selama 5 tahun kedepan, hingga tahun 2024, dan mencapai Rp 163 milliar untuk pendapatan, serta Rp 526 milliar untuk total aset.

Gelar IPO, Lepas 2 Miliar Saham

Dilansir Kontan, PT Nara Hotel International bakal menggelar penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 2 miliar saham baru.

Jumlah ini setara dengan 20% modal ditempatkan dan disetor penuh. 

Sebagai pemanis, perusahaan yang bergerak di bidang konsultasi pariwisata, hotel bintang, restoran, dan taman wisata ini juga akan menerbitkan 2,8 miliar waran seri I.

Setiap pemegang sepuluh saham baru berhak memperoleh 14 waran seri 1, yang mana tiap satu waran dapat ditukar dengan satu saham.

Berdasarkan propektus yang diterima Kontan.co.id, Selasa (7/1), masa penawaran awal IPO Nara Hotel International akan berlangsung pada 8 Januari 2020-20 Januari 2020.

Kemudian, perusahaan ini diperkirakan akan mendapat pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan pada 27 Januari 2020. 

Sementara, masa penawaran umumnya berlangsung pada 28 Januari 2020 hingga 30 Januari 2020. Kemudian, tanggal penjatahan jatuh pada 3 Februari 2020 dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 6 Februari 2020. Perusahaan juga telah menunjuk PT Magenta Kapital Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Meskipun belum diketahui harga penawaran sahamnya, Nara Hotel International telah membuat rencana alokasi pemanfaatan dana hasil IPO tersebut. Sebagian besar dananya digunakan untuk mengembangkan empat proyek perusahaan di Nusa Penida, Bali, membeli tanah serta modal kerja. 

Pertama, sekitar 45% dana hasil IPO akan digunakan untuk membangun hotel dengan luas bangunan sekitar 9.200 meter persegi yang berdiri di atas tanah sekitar 2.908 meter persegi. Pembangunan hotel ini diperkirakan memerlukan biaya sekitar Rp 112,5 miliar. 

Kedua, sekitar 15% dana segar ini akan digunakan untuk membangun day club dengan luas bangunan sekitar 4.062 meter persegi di atas tanah 5.077 meter persegi. Perkiraan biaya yang dibutuhkan adalah sekitar Rp 37,5 miliar. 

Ketiga, sekitar 12,5% dana IPO digunakan untuk pembangunan water park dengan luas bangunan sekitar 1.715 meter persegi di atas tanah sekitar 5.645 meter persegi. Pembangunan water park diperkirakan akan memakan biaya Rp 31,25 miliar.

Keempat, sekitar 10% bakal digunakan untuk pembangunan commercial area dengan luas bangunan seluas 8.450 meter persegi di atas tanah seluas 2.649 meter persegi.

Dana yang dibutuhkan untuk membangun area komersial ini adalah sebesar Rp 25 miliar. Keempat proyek ini akan mulai dijalankan pada semester I-2020. 

Kemudian, perusahaan akan memanfaatkan sebesar 10% dana IPO untuk pembelian tanah seluas sekitar 21.725 meter persegi milik Pan Dipir dan I Wayan Sangging dengan nilai mencapai Rp 25 miliar.

Tanah yang juga berlokasi di Nusa Penida, Bali ini akan digunakan untuk perluasan hotel.  Lalu, sekitar 7,5% sisa dana IPO dan hasil menerbitan waran seri I akan digunakan untuk modal kerja. 

Setelah penerbitan saham tersebut, kepemilikan PT Caesar Indah Manajemen akan berkurang, dari 30% menjadi 24%. Sementara itu, kepemilikan PT Omni  Multi Artha akan susut, dari 70% menjadi 56%.

Sebagai informasi, per 2018, Nara Hotel International mencatatkan pendapatan Rp 8,1 miliar atau meningkat 146,95% dari pendapatan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 3,28 miliar.

Sementara itu, per Juli 2019, Nara membukukan pendapatan Rp 7,08 miliar atau naik 210,53% secara year on year (yoy). 

Laba bersih periode berjalan perusahaan ini per 2018 adalah sebesar Rp 2,26 miliar. Padahal, pada tahun sebelumnya, calon emiten ini masih membukukan rugi Rp 362,58 juta. Kemudian, per Juli 2019, Nara Hotel International membukukan laba bersih Rp 2,87 miliar .

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved