Kemenhub Dorong Pengembangan SDM Bidang Transportasi
Menhub: pengembangan SDM di Indonesia khususnya pada sektor transportasi merupakan hal yang sangat penting
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) menggelar rapat koordinasi teknis (rakornis) terkait perencanaan SDM Transportasi di Jakarta, Selasa (10/12/2019).
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pengembangan SDM di Indonesia khususnya pada sektor transportasi merupakan hal yang sangat penting untuk menyiapkan Indonesia Emas tahun 2045 di mana Indonesia berpotensi menjadi negara terbesar ke-4 di dunia.
"Pak Presiden (Joko Widodo) telah mengarahkan agar kita bisa menjadikan 260 juta penduduk Indonesia sebagai aset dan sebuah kekuatan besar untuk mendukung akselerasi pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan, dan kemajuan bersama di tengah berbagai persaingan global,” kata Budi.
Baca: Menhub: Saya Tak akan Segan Tindak Pelaku Pungli
Baca: Soal Penyelundupan Harley Ari Askhara, Abdul Fickar Sebut Semua Pihak Terkait Bisa Terseret Pidana
Menurutnya, pengembangan SDM Transportasi juga dibutuhkan dalam mendukung pembangunan infrastruktur yang telah dilakukan, yang saat ini tengah difokuskan dalam mengembangkan wilayah diantaranya prioritas Nasional sektor pariwisata di lima Kawasan Strategis Pengembangan Pariwisata Nasional Bali Baru super prioritas, serta untuk mendukung pemerataan melalui percepatan pembangunan di kawasan 3T (terdepan, tertinggal, terluar).
“Dalam pelaksanaannya, perlu didukung dengan pengembangan SDM yang kompeten, dan dintegrasikan baik melalui pengarustamaan pembangunan SDM di dalam semua lini, pembangunan sarana dan prasarana transportasi, maupun di sektor-sektor prioritas nasional lainnya,” imbuh Menhub Budi.
Selain itu, Budi mengingatkam pengembangan SDM Tranportasi saat ini harus disesuaikan dengan Era Globalisasi yang ditandai dengan modernisasi di segala bidang, kecepatan arus informasi dan perkembangan ekonomi digital atau dikenal dengan revolusi industri 4.0.
"Komitmen peningkatan investasi SDM Transportasi, terutama dalam pengembangan digital skills, dan kompetensi lainnya di era revolusi industri 4.0 menjadi penting," ucapnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas, Kennedy Simanjutak mengatakan, saat ini masih terdapat gap antara ketersedian dengan permintaan dalam penyediaan SDM.
“Kondisi real saat ini masih terdapat gap antara supply dan demand dalam hal SDM, dimana bidang keahlian itu demand-nya tinggi namu supply-nya rendah, di operator antara supply dan demand masih lebih banyak supply-nya, jadi ada gap khususnya di SDM yang memiliki keahlian yang harus kita perbaiki di dalam pendidikan vokasi,” ungkap Kennedy.
Kennedy menilai Link and Match antara kebutuhan industri Transportasi dengan ketersediaan SDM Transportasi, sudah sangat baik, dimana hampir semua lulusan sekolah Vokasi Kementerian Perhubungan pada tahun 2018 terserap kerja.
“Khusus untuk perhubungan, saya nilai baik karena dari data yang kami milki, ternyata jumlah lulusan tahun 2018 sebanyak 3800 hampir terserap semua, yang belum terserap hanya 275 orang, saya pikir ini juga dapat dibuktikan di pasar, oleh sebab itu saya mengusulkan, agar pendidikan vokasi di lingkungan perhubungan untuk diperbesar,” pungkasnya.
Kepala BPSDMP, Umiyatun Hayati Triastuti, mengatakan Link and Match pendidikan vokasi transportasi dapat diwujudkan dengan sinergi berbagai pihak dalam membangun SDM Transportasi.
“Sinergi dalam Membangun SDM Transportasi untuk mewujudkan Transportasi Unggul Untuk Indonesia Maju dapat berjalan efeftif dengan adanya koordinasi dan kolaborasi yang harmonis antara BPSDM Perhubungan dengan Stakeholder terkait, seperti regulator, operator maupun sektor industri yang merupakan satu unsur yang saling terintegrasi satu sama lain,” kata Hayati.