Kamis, 2 Oktober 2025

Kemenhub dan AP II Kerja Sama Pengembangan SDM di Bandara

Muhammad Awaluddin mengatakan sektor kebandarudaraan nasional saat ini menghadapi disrupsi kompetensi SDM pengelola bandara

Penulis: Ria anatasia
Editor: Sanusi
dok Angkasa Pura II
AP II dan Kemenhub menandatangani MoU tentang Pemenenuhan Kebutuhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Bidang Kebandarudaraan di Era Global di Merlynn Park Hotel, Jakarta, Selasa (10/12/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Perhubungan dan PT Angkasa Pura II (Persero) menandatangani nota kesepahaman tentang Pemenuhan Kebutuhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Bidang Kebandarudaraan di Era Global.

Melalui kerja sama ini, keduanya akan menyusun program terpadu meliputi pengembangan kompetensi SDM, program pendidikan dan pelatihan, rekrutmen, magang dan pengembangan kompetensi di era Industri Aviasi 4.0.

Presiden Direktur Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan sektor kebandarudaraan nasional saat ini menghadapi disrupsi kompetensi SDM pengelola bandara, selain disrupsi teknologi dan disrupsi regulasi.

Baca: Kemenhub Dorong Pengembangan SDM Bidang Transportasi

“Harus terbangun konsep pengembangan SDM yang sejalan antara kebutuhan industri dan kurikulum di kampus, sehingga tercipta human champions di sektor kebandarudaraan nasional dalam menghadapi era Industri Aviasi 4.0,” jelas Muhammad Awaluddin di Merlynn Park Hotel, Jakarta, Selasa (10/12/2019).

Muhammad Awaluddin mengatakan, kompetensi SDM yang berada di daftar paling atas, yang paling dibutuhkan oleh Angkasa Pura II adalah digital savvy, di mana karyawan harus bisa memanfaatkan teknologi dan bekerja sama di dalam lingkungan digital modern.

“Angkasa Pura II sendiri saat ini sudah memiliki program transformasi digital untuk menghadapi era Industri Aviasi 4.0, yang disebut dengan Strategic Transformation 4.0 di mana di dalamnya kami fokus melakukan pengembangan bandara dan peningkatan pelayanan melalui artificial intelligence, internet of things, robotic technology, automation, blockchain, hingga quantum computing,” ujar Muhammad Awaluddin.

Sebelumnya, Angkasa Pura II juga telah melakukan program transformasi digitalnya dengan menghadirkan berbagai produk atau konsep seperti Airport Operation Control Center (AOCC), Terminal Operation Center (TOC), chatbot Tasya berbasis artificial intelligence, dan lain sebagainya.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengapresiasi Angkasa Pura II yang ingin bekerja sama langsung dengan BPSDM Kementerian Perhubungan guna memajukan sektor kebandarudaraan nasional melalui peningkatan kompetensi SDM.

Menhub Budi mengatakan, kedua pihak dapat berkolaborasi dalam pembelajaran dan pelatihan SDM yang sejalan dengan kebutuhan industri.

“Saya minta untuk mengintensifkan kedalaman konten agar ada relevansi terhadap dunia industri. Vokasi menjadi inisiatif yang sangat penting,” ujar Menhub.

Sementara itu, Kepala BPSDM Kementerian Perhubungan Umiyatun Hayati Triastuti mengatakan nantinya kurikulum yang ada di bawah BPSDM Kemenhub akan disesuaikan dengan kebutuhan spesifik Angkasa Pura II.

“Kami akan memperbarui kurikulum sehingga diharapkan SDM nantinya dapat sesuai dengan kebutuhan Angkasa Pura II,” ujarnya.

BPSDM Kemenhub dan Angkasa Pura II ke depan juga akan berkolaborasi terkait dengan fasilitas dan proses pembelajaran di Airport Learning Center (ALC) yang terletak di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

ALC adalah pusat pelatihan pendidikan pertama di Indonesia khusus untuk mengantisipasi dinamisnya pelayanan kebandaudaraan di masa depan. Keberadaan ALC untuk mencapai tiga tujuan utama yakni melahirkan pemimpin andal (Center of Chiefship), membentuk personil yang memiliki pengetahuan mendalam tentang layanan bandara (Center of Competence), serta mewujudkan standar global di seluruh bandara Angkasa Pura II (Center of Certification).

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved