7 Fakta Onderdil Harley di Pesawat Baru Garuda, Disimpan di 15 Box hingga Inisial Pembawa
Direktorat Jenderal Bea Cukai masih melakukan pemeriksaan barang-barang tersebut lantaran ada dugaan barang impor ilegal
4. Milik karyawan
Garuda Indonesia menyebut spare parts atau onderdil Harley Davidson yang ada di pesawat baru A330-900 Neo merupakan barang bawaan (bagasi) salah satu karyawan perusahaan plat merah tersebut.
Namun Garuda tidak menyebutkan siapa karyawannya yang membawa onderdil Harley Davidson dan sepeda Brompton.
5. Inisial pembawa
Keterangan yang lebih jelas di keluarkan oleh Bea Cukai. Instansi di bawah Kementerian Keuangan itu menyebut pesawat tersebut mengangkut 10 orang kru sesuai dokumen general declaration crew list dan 22 orang penumpang sesuai dokumen passenger manifest.
Bea Cukai menyebut kalau 15 box yang berisi ondersil Harley Davidson merupakan barang bawaan atas inisial nama SAW. Sementara 3 box yang berisi sepeda Brompton merupakan barang atas nama berinisial LS.
6. Karyawan siap tanggung jawab
Garuda Indonesia memastikan, karyawannya yang membawa onderdil Harley Davidson dan sepeda Brompton siap patuh terhadap ketentuan kepabeanan dan siap bertanggung jawab. Termasuk membayar bea masuk barang impor.
"Karyawan Garuda Indonesia akan tunduk dan mematuhi segala aturan yang berlaku atas putusan dari kepabeanan, misalnya harus membayar bea masuk atau prosedur-prosesur lain yang akan dikenakan. Spare part juga akan dipergunakan oleh karyawan dan bukan untuk diperjual belikan," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jakarta, Selasa (3/12/2019).
7. Tindak tegas
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati merespons terkait adanya penyelundupan onderdil motor Harley Davidson yang kini disita oleh petugas Bea dan Cukai.
Dia mengatakan, banyak kebijakan dari pemerintah untuk mempermudah dunia usaha dalam hal Bea Cukai. Namun, masih saja ditemukan adanya penyelundupan meskipun pihak Bea dan Cukai telah meningkatkan kewaspadaannya.
"Sering kami sebagai pemerintah mendengar dari dunia usaha meminta suatu kemudahan. Dan kita memformulasikan policy kemudahan. Begitu kita buat kemudahan, ada saja penumpang gelapnya, menggunakan hal itu untuk berbuat penyelundupan. Dilema seperti ini selalu kita hadapi terus-menerus. Kita sudah melakukan tindakan tegas sekarang," ungkapnya ditemui di Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Selasa (3/12/2019).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "7 Fakta Seputar Temuan Onderdil Harley di Pesawat Baru Garuda"