Pekan Depan, DPR Bakal Panggil Bos Garuda, Sriwijaya dan Lion Air
Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI akan menggelar rapat dengar pendapat bersama manajemen tiga maskapai penerbangan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI akan menggelar rapat dengar pendapat bersama manajemen tiga maskapai penerbangan, yaitu Garuda Indonesia, Sriwijaya Air dan Lion Air pada pekan depan.
Ketua Komisi V DPR RI Lasarus mengatakan, pemanggilan Lion Air terkait peristiwa jatuhnya jatuhnya pesawat PK LQP nomor penerbangan JT 610 pada Oktober tahun lalu.
Baca: Sriwijaya Air dan Garuda Indonesia Putuskan Berpisah, Ini kata Menteri Perhubungan
Baca: DPR Minta Menhub Perhatikan Isu Garuda vs Sriwijaya dan Harga Tiket Pesawat
Baca: Anggota DPR: Pelibatan BPKP Penting untuk Bikin Jelas Kerjasama Garuda dan Sriwijaya
Pihaknya juga akan memanggil Komisi Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT dan perwakilan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengenai hal tersebut.
"Lion Air itu terkait JT 610 kemarin. Belum ada penjelasan dari kami soal KNK, terkait apa sih penyebab kecelakaan JT 610 belum dibahas secara detail. KNKT akan paparan di sini. Karena perjanjian internasional ada beberapa yang tak bisa dibuka ke publik, jadi kami akan dengarkan," kata Lasarus di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Rabu (13/11/2019) malam.
Dewan juga akan meminta penjelasan dari maskapai yang didirikan Rusdi Kirana itu soal penanganan dan santunan untuk keluarga korban.
Sementara untuk pemanggilan Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air berhubungan dengan hubungan kerja sama kedua maskapai yang baru-baru ini kembali berakhir.
Lasarus mengatakan, pihaknya ingin mendengar penyebab kisruh kedua maskapai itu. Apalagi, kondisi tersebut sempat menggangu operasional penerbangan dan merugikan calon penumpang.
"Garuda dan Sriwijaya itu terkait beberapa kali perselisihan yang menyebabkan ada beberapa flight tidak terbang dan ratusan bahkan ribuan orang tidak berangkat, padahal mereka sudah beli tiket. Ini jangan sampai terjadi lagi," kata anggota dari fraksi PDIP itu.
Karena topik yang dibahas untuk masing-masing maskapai berbeda, Lasarus mengatakan akan mengatur jalannya rapat sesuai materi.
"Kami akan dudukkan bersama, tapi materinya berbeda. Akan kami pilah," pungkasnya.