Blusukan ke Pusat Distribusi TaniHub di Bogor. Jamin Konsumen Dapat Sayur Segar
Distribution center adalah tempat TaniHub menampung produk pertanian, menyortir produk, menyimpan, lalu mendistribusikannya ke konsumen
Laporan wartawan Tribun Deodatus Pradipto
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Menjamin konsumen mendapatkan produk-produk pertanian yang segar menjadi komitmen TaniHub, sebuah e-commerce platform B2B (business-to-business) dan B2C (business-to-consumer).
Oleh karena itu, mereka berusaha menjaga kesegaran produk-produk pertanian yang akan mereka salurkan ke konsumen sejak sebelum pengiriman.
Produk-produk pertanian yang mereka beli dari mitra-mitra petani yang didanai oleh TaniFund ditampung di sebuah gudang yang mereka sebut sebagai distribution center.
Sejauh ini TaniHub memiliki empat distribution center yang berada di Bogor, Bandung, Yogyakarta dan Surabaya.

Distribution center adalah tempat TaniHub menampung produk pertanian, menyortir produk, menyimpan, lalu mendistribusikannya ke konsumen.
Distribution center yang berada di Kedung Halang, Bogor adalah yang memiliki turn over tertinggi di antara distribution center yang lain.
"Sehari turnover bisa mencapai 20-25 ton," ujar VP of Operation TaniGrup Dhany Istanto kepada para wartawan, termasuk Tribunnews.com, saat media visit, Jumat (16/8) pekan lalu.
Karyawan di distribution center TaniHub dibagi menjadi tiga shift. Hal ini dilakukan untuk memastikan keberlangsungan input dan output barang.
Tiap hari produk pertanian tiba di distribution center, disortir, disimpan, dikemas, lalu didistribusikan.

"Kita juga membangun infrastruktur yang lebih lengkap. Di sini ada cold storage, cool room, chiller, freezer. Kita juga sudah memiliki mobil yang siap mengantarkan barang-barang frozen," jelas Dhany.
Chiller room berfungsi untuk menyimpan produk dalam suhu 18 derajat Celcius. Freezer digunakan untuk menyimpan produk tanpa mengubah rasa. Suhu di dalam freezer bisa mencapai -20 derajat Celcius.
CEO & Co-Founder TaniGroup Ivan Arie Sustiawan menuturkan produk-produk yang disimpan di distribution center adalah produk yang dikirimkan ke konsumen pada keesokan harinya.
Konsumen TaniHub beragam, mulai dari warung, restoran 15-20 seat, katering, retailer, dan food industry.
"Dengan fasilitas kita sekarang, produk-produk kita bisa terjaga sesuai dengan speknya karena spesifikasinya berbeda-beda. Spesifikasi untuk restoran kelas A berbeda dari spesifikasi untuk rumah makan kelas B dan kelas C," tutur Ivan.
"Itulah sebabnya kita tidak same day delivery karena semua harus kita siapkan," imbuh Ivan.

Saat berkunjung ke sana, Tribunnews.com mendapat kesempatan untuk melihat proses karyawan TaniHub menyortir aneka jenis buah jeruk yang baru tiba dari mitra petani.
Mereka menyortir jeruk menjadi berbagai kategori, tergantung pada ukuran, kondisi fisik, tingkat kematangan, dan lain-lain.
"Kami mengemas jeruk dalam plastik sebagai nilai lebih untuk konsumen, serta menjaga agar buah-buahan tidak rusak saat sampai di tangan konsumen," kata Ivan.
Tak sekadar melihat proses pemilahan, Tribunnews.com juga mendapat kesempatan masuk ke cooler room.
Di ruangan yang dirancang berhawa sejuk menggunakan pengatur suhu ruangan tersebut berjejer rapi produk-produk pertanian yang akan didistribusikan ke konsumen.
Ada sayur-sayuran, cabai, buah-buahan, bahkan beras.
Di sini setiap karyawan harus mengenakan hair net, bersarung tangan, serta bermasker.

Para jurnalis juga tidak diperbolehkan memegang produk-produk tersebut karena untuk menjamin produk tidak rusak.
Namun demikian, kami mendapat kesempatan untuk mencicipi mangga harum manis.
Sebelum dikupas, pihak TaniHub mengukur tingkat kemanisan mangga menggunakan dua jenis alat.
Berdasarkan alat ukur, tingkat kemanisan mangga harum manis tersebut mencapai 17 yang artinya manis.
Saat dicoba, alat pengukuran tersebut ternyata tepat karena indra pengecap kami setuju untuk menyebut mangga tersebut manis.
"Dari kebun, petani telah menyortir jenis-jenis produk yang akan dipasarkan. Di sini kembali disortir sesuai grade yang ada, yaitu A, B, sampai C, tapi semuanya layak dimakan," papar Ivan.