Kamis, 2 Oktober 2025

Menhub Ingin Penyelenggaraan Tol Laut di NTT Dioptimalisasi

Menhub Budi Karya Sumadi menjelaskan, saat ini Program Tol Laut, Kapal Perintis, dan Kapal Ternak di NTT sudah berjalan dengan baik

Ist
Mitra driver, Menteri Perhubungan Budi Karya (tengah), dan Abdee Negara (Slank) sedang menikmati sate sambil merayakan Hari Raya Iduladha bersama di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (11/8/2019) 

Dilansir dari setpres.setneg.go.id, Sebelum bertolak kembali ke Jakarta, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau aktivitas bongkar muat Pelabuhan Tenau di Kota Kupang, pada Rabu, 21 Agustus 2019.

Peninjauan ini merupakan bagian dari rangkaian kunjungan kerja Presiden ke Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Saat memberikan keterangan kepada para jurnalis di tempat peninjauan, Presiden Jokowi menyinggung soal operasional kapal ternak yang biasa membawa ternak sapi dari NTT ke Jakarta. Ia mengatakan bahwa dari 6 trayek kapal ternak, 5 di antaranya berasal dari Nusa Tenggara Timur.

Setiap tahunnya, lanjut Presiden Jokowi, sekitar 70 ribu sapi dikirim dari NTT ke Pulau Jawa, terutama ke Jakarta dan sekitarnya.

“Kapal ini dulu disubsidi. Dulunya Rp700 ribu, sekarang tinggal Rp200 ribu. Seperti itu yang kita kehendaki. Awal-awal pasti kosong, subsidi, lama-lama kurang, sekarang penuh terus,” kata Jokowi.

Dalam peninjauan, Jokowi sempat menyaksikan pengangkutan hewan ternak menuju Kapal Ternak Camara Nusantara 3 di Pelabuhan Tenau.

Kapal tersebut diketahui sedang mengangkut 470 ekor sapi untuk dibawa ke Kalimantan.

Selain itu, terkait dengan pengembangan pelabuhan, Jokowi mengatakan bahwa kapasitas Pelabuhan Tenau masih dapat dioptimalkan dengan lebih baik.

Dari kapasitas terminal dermaga peti kemas sebesar 240 ribu TEUs per tahun, aktivitas bongkar muat yang tercatat pada tahun 2018 kemarin baru mencapai 110.000 TEUs per tahun.

Pemerintah juga mengupayakan agar ke depannya, selain kapal ternak, Pelabuhan Tenau juga dipadati dengan hilir mudik kapal-kapal yang membawa muatan ke daerah lainnya.

Upaya tersebut misalnya dihubungkan dengan upaya peningkatan produksi garam di NTT yang nantinya dapat dikirimkan ke daerah lain.

“Kalau garam itu tahun depan sudah mulai produksi, isi (muatan) ke Jawanya garam. Isi nanti mungkin sapinya dipotong di sini, sehingga kirimnya daging beku. Ke depan kira-kira seperti itu,” lanjutnya.

Mengutip siaran pers Kementerian Perhubungan, Pelabuhan Tenau Kupang dibangun pada tahun 1964 dengan panjang Dermaga 23 Meter.

Baca: Saran Bagi Presiden Jokowi Terkait Sosok Calon Menkominfo

Kegiatan pelabuhan ini dikelola oleh Pelindo III bekerja sama dengan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Kupang.

Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam peninjauan Pelabuhan Tenau antara lain Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Staf Khusus Presiden Gories Mere, dan Gubernur NTT Viktor Laiskodat.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved