Rabu, 1 Oktober 2025

''Si Telmi Biam'', Inovasi Kemenperin yang Dukung Industri Minyak Kayu Putih

Keunggulan Si Telmi Biam di antaranya mampu menurunkan waktu produksi dari 8 jam menjadi 4 jam,

Editor: Sanusi
Dok Kemenperin
Penemuan Kemenperin yang mendapat penghargaan itu merupakan buah karya dari Balai Riset dan Standardisasi (Baristand) Industri Ambon yang telah menciptakan Inovasi Ketel Minyak Kayu Putih Baristand Industri Ambon atau disingkat Si Telmi Biam. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Inovasi milik Kementerian Perindustrian (Kemenperin), lolos terpilih masuk dalam kategori Top 45 Inovasi Pelayanan Publik 2019, setelah sebelumnya berhasil meraih penghargaan Top 99.

Kompetisi ini diselenggarakan oleh Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB).

“Tentunya penghargaan ini akan terus memotivasi kami untuk semakin memacu dalam menciptakan inovasi serta meningkatkan pelayanan yang optimal bagi masyarakat. Kami sangat bangga dan berterima kasih atas capaian ini,” kata Kepala Biro Hubungan Masyarakat (Karo Humas) Kemenperin, Setia Utama di Jakarta, Jumat (16/8/2019).

Si telmi biam nih
Keunggulan Si Telmi Biam di antaranya mampu menurunkan waktu produksi dari 8 jam menjadi 4 jam, sehingga dapat melakukan penyulingan sebanyak tiga kali per hari.

Penemuan Kemenperin yang mendapat penghargaan itu merupakan buah karya dari Balai Riset dan Standardisasi (Baristand) Industri Ambon yang telah menciptakan Inovasi Ketel Minyak Kayu Putih Baristand Industri Ambon atau disingkat Si Telmi Biam.

Selaku pengelola unit pelayanan publik di lingkungan Kemenperin, Setia mengapresiasi atas kerja keras Baristand Industri Ambon tersebut.

“Kemenperin terus gencar meningkatkan kegiatan penelitian dan pengembangan dalam upaya menciptakan inovasi yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dan pelaku industri. Hal ini sesuai dengan implementasi program prioritas pada peta jalan Making Indonesia 4.0,” paparnya.

Kepala Baristand Industri Henry Pajow Ambon menjelaskan, terobosan Si Telmi Biam merupakan modifikasi ketel kayu yang menekankan pada efisiensi, efektivitas dan produktivitas untuk memperoleh mutu minyak kayu putih sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI).

Keunggulan Si Telmi Biam di antaranya mampu menurunkan waktu produksi dari 8 jam menjadi 4 jam, sehingga dapat melakukan penyulingan sebanyak tiga kali per hari.

Baca: PT Sunindo Adipersada Pilot Project Program Pendampingan Kemenperin untuk Implementasi Industri 4.0

Baca: Kenakan Pakaian Adat, Airlangga Hartarto Lantik 12 Pejabat Kemenperin

“Sejak 1980, penyulingan minyak kayu putih dilakukan dengan menggunakan ketel dari kayu. Namun ketel kayu ini memiliki berbagai kekurangan, sehingga Baristand Industri Ambon berinovasi untuk menciptakan ketel dengan kualitas yang lebih baik,” terangnya.

Si Telmi Biam menggunakan sistem pendingin kisi-kisi dengan sirkulasi air yang berhasil memperbaiki rendemen produksi ketel kayu.

Water seal pada Si Telmi Biam juga mampu mempertahankan volume kondensat uap dalam ketel sehingga uap tidak terbuang percuma seperti pada ketel kayu biasanya.

Selain itu, kebutuhan bahan baku menjadi lebih besar dari 300 Kg daun menjadi menjadi 600 Kg daun per hari.

“Dengan demikian, otomatis membutuhkan tenaga kerja yang lebih banyak yaitu 12 orang per hari,” ungkap Henry.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved