Senin, 6 Oktober 2025

Luhut: Ekspor Kelapa Sawit Indonesia ke Tiongkok Sekarang Sudah 1 Juta Ton

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan ekspor kelapa sawit Indonesia ke Tiongkok meningkat.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ Fitri Wulandari
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, dalam acara Workshop 'Pemanfaatan Minyak Sawit untuk Green Fuel dalam Mendukung Ketahanan Energi dan Kesejahteraan Petani Sawit', yang digelar di Gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jakarta Pusat, Selasa (16/7/2019). 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan ekspor kelapa sawit Indonesia ke Tiongkok meningkat.

Hal itu membuat pemerintah terus mendorong peningkatan ekspor komoditas tersebut ke negeri tirai bambu.

Ia menyebut saat ini ekspor kelapa sawit telah mencapai angka 1 juta ton, padahal sebelumnya hanya mencapai setengahnya.

Baca: Menurut Ahli Hukum Internasional, Hal Inilah yang Membuat Habib Rizieq Tak Bisa Pulang ke Indonesia

Baca: Benarkah Ketika sudah Kendor Jadi Tanda Celana Jins Harus Dicuci?

Baca: Ketombe Bertahun-tahun Tidak Hilang? Waspadai Psoriasis, Ini Gejala dan Pemicunya

Baca: Keponakan Prabowo Cabut Gugatan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dan Optimis Menang di MK

Pernyataan tersebut disampaikan dalam acara Workshop 'Pemanfaatan Minyak Sawit untuk Green Fuel dalam Mendukung Ketahanan Energi dan Kesejahteraan Petani Sawit'.

"Peningkatan ekspor kelapa sawit Indonesia ke Tiongkok sekarang sudah 1 juta ton, bukan 500 ribu ton," ujar Luhut, dalam acara yang digelar di Gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jakarta Pusat, Selasa (16/7/2019).

Ia berharap ekspansi komoditas kelapa sawit bisa meningkat, seperti komoditas lainnya.

Kata KPK

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengkritisi pendapatan pajak yang bersumber dari bisnis kelapa sawit.

Menurut Wakil Ketua KPK, Laode Muhammad Syarif, terdapat tindakan mengeksploitasi sumber daya alam yang ternyata tidak sebanding dengan penerimaan negara.

"Pajak dari sawit bukannya meningkat malah menjadi menurun. Ketika apa? Ketika lahan sawit kita bertambah luas," ujar Laode di Gedung Merah Putih KPK, Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (16/7/2019).

Namun, Laode tidak menjelaskan rinci angka potensi pajak dari sektor sawit yang menguap.

Baca: Keponakan Prabowo Cabut Gugatan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dan Optimis Menang di MK

Baca: 3 Alasan Setya Novanto Kembali Menghuni Lapas Sukamiskin Usai Mendekam di Rutan Gunung Sindur

Baca: Jusuf Kalla Dukung Jokowi Pilih Menteri yang Berani Ambil Keputusan

Baca: TKN Berharap Amien Rais Cs Jadi Oposisi yang Punya Niat Menyejahterakan Rakyat

Namun, ia mencatat, 40 persen perusahaan sawit diduga tidak membayar pajak sesuai ketentuan.

"Tapi, jumlah berapa seharusnya, itu belum ada. Kami sudah sampaikan ini ke Ditjen Pajak dan Kementerian Keuangan. Coba lihat pada 2018 itu pembayar pajak terbesar siapa? Enggak ada itu dari sawit. Yang ada, banyak BUMN itu pembayar pajak terbesar," tandasnya.

Menurut keterangannya, KPK bakal mendalami potensi pajak dari sektor sawit yang diduga menguap.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved