Hingga Juni, Waskita Beton Precast Raih Kontrak Baru Rp 3,04 Triliun
PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) mengantongi kontrak baru senilai Rp 3,04 triliun atau naik 2,3 persen dibandingkan periode
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM - PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) mengantongi kontrak baru senilai Rp 3,04 triliun atau naik 2,3 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 2,97 triliun.
Hingga pertengahan Juni 2019, perolehan kontrak baru anak usaha PT Waskita Karya Tbk (WSKT) tersebut Berasal dari beberapa proyek besar, antara lain Proyek Jalan Tol Cibitung-Cilincing, Proyek Jalan Tol Cimanggis-Cibitung, Proyek Pantai Indah Kapuk II, Proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek II, Proyek Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi Seksi II, dan proyek lainnya.
Adapun beberapa proyek utama yang tengah disuplai oleh WSBP adalah Proyek Jalan Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar (KLBM), Proyek Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kp Melayu Seksi I, Proyek Jalan Tol Cibitung-Cilincing, Proyek Jalan Tol Depok-Antasari, Proyek Jalan Tol Kayu Agung Betung, Proyek Pantai Indah Kapuk II, dan Proyek Jembatan Patimban.
Baca: 3 Seri Gagal FInis, Valentino Rossi Ulang Memori Buruk 8 Tahun yang Lalu
Baca: Foto Putri Donald Trump Ngobrol dengan Jokowi di KTT G20 Osaka Viral, Ini 4 Fakta Sosok Ivanka Trump
Baca: Krisdayanti Sebut Operasi Plastik yang Dijalaninya Adalah Hadiah untuk Raul Lemos
Sebagai produsen beton pracetak (precast) terbesar di Tanah Air, konsistensi WSBP dalam penambahan kapasitas juga dibarengi dengan pengembangan produk baru, antara lain rumah precast, tiang listrik beton, dan bantalan kereta api.
Adapun strategi dan keseriusan WSBP untuk pengembangan produk merupakan bagian komitmen dari strategi perusahaan untuk mengembangkan pasar eksternal yang diharapkan terus meningkat dengan target kontribusi 40 persen pada 2019.
Peningkatan kontribusi pasar eksternal salah satunya melalui pengembangan produk baru. WSBP juga menjaga sinergi dengan Grup Waskita untuk proyek-proyek yang bersifat pengembangan bisnis serta pengembangan produk lainnya.
Sementara itu, penawaran awal Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2019 yang ditawarkan oleh WSBP telah mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 26 Juni 2019.
Kupon obligasi dipatok 9,95 persen per tahun untuk jangka waktu tiga tahun.
Selama masa penawaran awal, obligasi tersebut kelebihan permintaan (oversubscribed) sebanyak 2,18 kali dari jumlah yang ditawarkan sebesar Rp 500 miliar.
Total pesanan yang masuk mencapai Rp 1,09 triliun.
Direktur Keuangan WSBP Anton Y Nugroho mengatakan, keberhasilan penerbitan obligasi tersebut tidak luput dari pemilihan timing yang tepat.
“Kami memilih momentum yang tepat dalam penerbitan obligasi ini sama seperti ketika melakukan IPO pada 2016,” kata dia, Senin (1/7/2019).
Anton menegaskan, momentum ini didukung oleh kenaikan peringkat Indonesia dan banyaknya obligasi yang jatuh tempo, sehingga menambah demand.
Selain itu, dikombinasikan dengan posisi keuangan perseroan yang sehat dan atraktif.
Adapun obligasi berkelanjutan tahap selanjutnya sebesar Rp 1,5 triliun akan dilakukan paling cepat pada kuartal III-2019.
Surat utang tersebut juga merupakan bagian dari program Obligasi Berkelanjutan I senilai total Rp 2 triliun.