Lepas 600 Juta Lembar Saham, ENVY Bisa Raup Rp 360 Miliar
Perusahaan optimistis pendapatan bisa mencapai Rp102,76 miliar dan tahun depan targetnya dipatok sebesar Rp105,40 miliar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan penyedia jasa teknologi informasi, PT Envy Technologies Indonesia, Tbk, (ENVY) akan melakukan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO).
Mereka akan melepas sebanyak-banyaknya 600 juta lembar saham biasa, termasuk pelaksanaan Employee Stock Allocation (ESA) sebanyak-banyaknya 18 juta saham biasa, dan seluruh saham biasa atas nama pemegang saham sebelum Penawaran Umum Perdana sebesar 1,2saham biasa.
Dengan demikian, jumlah saham yang akan dicatatkan oleh Perseroan di Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah sebesar 1,8 miliar saham biasa atas nama dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum Perdana.
Harga yang dijual di rentang Rp 350-475 / saham sehingga ENVY bisa meraih dana sekitar Rp240 miliar hingga Rp 360 miliar.
Mohd. Sopiyan bin Mohd. Rashdi, Direktur Utama ENVY mengatakan pihaknya telah melakukan mini expose di BEI dan perkiraaan tanggal efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 27 Juni 2019.
Dengan demikian, diperkirakan listing atau pencatatan perdana di BEI pada Senin, 8 Juli 2019 mendatang.
Baca: Kecewa Berat Persis Solo Launching di Madiun, Pembina Pasoepati Singgung Soal Saham
Toto Sosiawanto, Senior Vice President PT Erdikha Elit Sekuritas sekaligus sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek mengatakan, rencana penggunaan dana hasil IPO setelah dikurangi biaya-biaya emisi adalah 31,40% akan digunakan Perseroan untuk kegiatan usaha Sistem Integrasi Informatika.
Sebanyak 24,56% akan digunakan Perseroan untuk kegiatan usaha Sistem Integrasi Telekomunikasi, 2,11% akan digunakan Perseroan untuk Penelitian dan pengembangan diantaranya untuk Future Product Development dan Existing Product Development.
"Sebenyak Rp 48 miliar akan digunakan untuk pembayaran sebagian utang Perseroan, sisanya akan digunakan Perseroan sebagai modal kerja antara lain gaji karyawan, sewa kantor dan biaya-biaya umum dan administrasi," katanya dalam keterangan pers, Selasa (18/6/2019).
ENVY telah membukukan pendapatan sebesar Rp80,35 miliar pada tahun 2018 dan mengalami kenaikan sebesar Rp77,16 miliar atau setara dengan 2.424,90% dibandingkan pendapatan pada tahun 2017 sebesar Rp3,18 miliar.
Kenaikan ini terutama disebabkan oleh pendapatan perseroan dari segmen sistem integrasi informatika sebesar Rp68,28 miliar.
Baca: Hong Kong Peringati 30 Tahun Tiananmen Kekhawatiran Terhadap Beijing Meningkat
Selain itu, terjadi peningkatan pendapatan dari segmen sistem integrasi telekomunikasi sebesar Rp10,27 miliar atau naik sebanyak 4.272,50%, setara Rp10,51 miliar sampai akhir tahun 2018 dibandingkan dengan akhir tahun 2017 dengan nilai pendapatan Rp240 juta.
“Strategi di tahun ini, Perseroan membidik penguatan posisi sebagai penyelenggara layanan jasa keamanan informasi digital, pengembangan eksponensial layanan big data, dan layanan digital sektor keuangan, serta penguatan posisi sebagai mitra para perusahaan,” kata Mohd. Sopiyan.
Perusahaan optimistis pendapatan bisa mencapai Rp102,76 miliar dan tahun depan targetnya dipatok sebesar Rp105,40 miliar.
"Laba bersih juga diproyeksikan mencapai Rp7,27 miliar pada tahun ini, sedangkan tahun depan sebesar Rp23,79 miliar dan aset pada tahun ini ditargetkan menyentuh Rp391,46 miliar dan pada 2022 diharapkan bisa menembus Rp545,88 miliar,” ujar Mohd. Sopiyan.