Gejolak Rupiah
Perang Dagang Memanas, Rupiah Loyo
Rupiah loyo di awal pekan ini. Kemarin, kurs spot rupiah bergerak melemah 0,67% menjadi Rp 14.423 per dollar AS
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rupiah loyo di awal pekan ini. Kemarin, kurs spot rupiah bergerak melemah 0,67% menjadi Rp 14.423 per dollar Amerika Serikat (AS).
Setali tiga uang, kurs tengah rupiah Bank Indonesia terdepresiasi 0,10% ke level Rp 14.362 per dollar AS.
Menurut Direktur Utama Garuda Berjangka Ibrahim, koreksi rupiah terjadi karena kembali memanasnya perang dagang AS dan China.
Analis Pasar Uang Bank Mandiri Reny Eka Putri mengatakan tren pergerakan rupiah hari ini masih cenderung sama dengan kemarin, yakni melemah.
"Wait and see terhadap perang dagang antara AS dengan China," kata Reny, Senin (13/5).
Para pelaku pasar memperkirakan bahwa aksi China yang membalas kenaikan tarif AS dengan ancaman kenaikan tarif atas US$ 60 miliar produk AS ke China berpotensi menyebabkan penurunan pertumbuhan ekonomi global menjadi lebih rendah lagi. Hal ini memicu investor beralih ke aset safe haven berupa US treasury dan emas.
Baca: Sukseskan Program Serasi, Kementan Membentuk Tim Evaluasi
Baca: TKN Klaim Jokowi-Maruf Raih Suara 80 Juta Lebih di Pilpres 2019: Prabowo-Sandi Tak Bisa Susul
Selain itu, dari sentimen domestik juga perlu diwaspadai sikap aksi tunggu pasar atas data neraca perdagangan Indonesia yang bakal dirilis Rabu (15/5) nanti.
Ekonom Bahana Sekuritas Satria Sambijantoro memperkirakan, hari ini rupiah dapat rebound. Alasannya, pelemahan di awal pekan ini cenderung overshoot. Ia memperkirakan rupiah bergerak dalam rentang Rp 14.400–Rp 14.425 per dollar AS.
Sebaliknya, Ibrahim meyakini rupiah akan kembali melemah. Hari ini rupiah diprediksi bergerak antara Rp 14.400–Rp 14.470 per dollar AS.
Berita Ini Sudah Tayang di KONTAN, dengan judul: Rupiah makin terkulai di tengah perang dagang yang memanas