Minggu, 5 Oktober 2025

May Day

Ini Jalan Hidup Buruh Pabrik yang Jadi Miliarder dengan Kekayaan 3,6 Miliar Dollar AS

Tidak perlu malu ketika Anda berstatus sebagai buruh atau kelas pekerja. Apapun pekerjaan saat ini bukan berarti itu adalah penentu masa depan kelak,

Editor: Fajar Anjungroso
YouTube
Zhang Xin 

Warga berpendidikan seperti kedua orang tuanya di daerah perkotaan dikerahkan untuk bekerja di wilayah agraris dan dididik kembali oleh kaum petani.

Batu bata berwarna abu-abu membentuk bangunan abu-abu dan semua orang mengenakan seragam kusam. Bahkan alam pun digambarkan kelabu olehnya. ”Pada musim semi (kami akan) melihat badai pasir dan seluruh langit akan menjadi abu-abu,” kenang Zhang.

Ketika berusia 15 tahun, Zhang dan keluarganya mengambil langkah berani pindah ke Hong Kong, tempat yang jauh berbeda dengan Beijing.

Di Hong Kong ia melihat banyak lampu, kebisingan, dan warna. Hong Kong juga menjadi tempat ia dapat menghasilkan uang untuk pertama kalinya. ”Kami tidak tahu cara untuk hidup, selain mencari pekerjaan apa pun di luar sana untuk memperoleh nafkah,” katanya.

Zhang kemudian bekerja sebagai buruh di sejumlah pabrik selama lima tahun, dan berpindah-pindah untuk menghasilkan uang tambahan. Meski monoton, masa itu memberi kebebasan yang tidak pernah dimiliki sebelumnya.

”Saya benar-benar merasa bebas di Hong Kong. Saya bisa membeli apapun yang ingin saya beli. Saya bisa makan apapun yang ingin saya makan.”

Saat itu Hong Kong masih menjadi koloni Inggris. Itu artinya Zhang memiliki kesempatan pindah ke Inggris untuk belajar.

Pada 1985 ia nekat pergi ke Inggris, tapi setibanya di sana ia terkejut. Bukan hanya tidak mengenal siapapun, Zhang juga tidak memahami bahasa Inggris.

”Saya memiliki impian untuk memperoleh pendidikan dan pergi jauh dari pabrik. Tapi akhirnya saya berakhir di 'planet' baru. Pada malam pertama saya sampai di sana, saya ingat duduk di atas koper dan menangis, karena benar-benar merasa takut,” katanya.

Namun semangatnya tak surut. Ia kemudian bekerja di sebuah toko fish and chip tradisional Inggris yang dikelola oleh pasangan China. Dengan bahasa Inggris yang terbatas, Zhang bolak-balik menawarkan garam dan cuka kepada para pelanggan.

Zhang Xin
Zhang Xin (cnn)

Semangatnya kian membuncah saat menyaksikan Perdana Menteri Inggris saat itu, Margaret Thatcher, dalam suatu acara debat parlemen yang ditayangkan di televisi.

”Saya ingat terkagum-kagum melihatnya dan berpikir: 'Bagaimana dia bisa berbicara sehebat itu? Bagaimana mungkin dia berdebat dengan ratusan pria itu? Dia sangat berani dan begitu hebat. Dan saya pun mengidolakannya,” tutur Zhang.

Zhang kemudian berhasil mendapatkan beasiswa masuk universitas dan meraih gelar sarjana ekonomi di Sussex University pada 1987.

Pendidikannya dilanjutkan hingga berhasil meraih gelar master untuk bidang yang sama di Cambridge University pada 1992. Dengan segala prestasinya, ia berkesempatan bekerja di Goldman Sachs di London sebelum ditugaskan di Hong Kong dan New York.

Terlepas dari segala pencapaiannya, Zhang memiliki intuisi bahwa sesuatu yang mengasyikkan akan terjadi di negaranya sendiri dan memiliki kerinduan untuk kembali.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved