Pilpres 2019
Kampanye Terbuka: Belanja Iklan TV Rp 602,98 Miliar, PSI Paling Sering Nongol, Gerindra Paling Irit
"Data Adstensity ini menghitung iklan-iklan televisi di dalam jeda iklan (commercial break) dan tidak menghitung iklan televisi di program khusus"
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan riset marketing PT Sigi Kaca Pariwara merilis data terbaru tentang tren belanja iklan televisi selama periode kampanye terbuka di Pilpres 2019 dan Pileg 2019 ini.
Data riset ini diambil Adstensity, produk monitoring iklan televisi milik PT SIGI Kaca Pariwara, berdasarkan rekaman semua iklan televisi di 13 stasiun TV nasional, meliputi RCTI, SCTV, Indosiar, MNC TV, TransTV, Trans7, Global TV, MetroTV, TVOne, ANTV, Kompas TV, Net TV, dan TVRI.
A. Sapto Anggoro dari Sigi Kaca Pariwara dalam publikasi risetnya kepada Tribunnews menyebutkan, selama periode 21 hari kampanye terbuka mulai 24 Maret – 13 April 2019 menunjukkan total belanja iklan di 13 stasiun TV nasional mencapai Rp 602,98 miliar dengan total 14.234 iklan televisi (tvc).
"Data Adstensity ini menghitung iklan-iklan televisi di dalam jeda iklan (commercial break) dan tidak menghitung apabila ada iklan televisi yang dibuat dalam bentuk atau bagian dari sebuah program acara khusus," sebut Sapto.
Iklan PSI Paling Sering Muncul
Sepanjang masa kampanye terbuka, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) paling banyak muncul di televisi sejumlah 1.277 iklan dengan total belanja Rp. 42,84 miliar. Namun, pebelanja iklan televisi pada kategori partai politik ditempati Partai Perindo dengan nilai Rp 82,73 miliar.
Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo merupakan pemilik grup Media Nusantara Citra (MNC) dan memiliki 3 stasiun TV nasional, yaitu RCTI, MNC TV dan Global TV. Dari sisi iklan, Perindo berada pada posisi ke-2 dengan 1.220 iklan.
Baca: Davin Kirana, Caleg yang Surat Suaranya Tercoblos Itu Anak Bos Lion Air dan Dubes RI di Malaysia
Di posisi ke-3, yaitu Partai Hanura dengan 1.053 iklan dan belanja iklan sebesar Rp40,16 miliar. Posisi ke-4 dan ke-5 belanja terbanyak adalah Partai NasDem dengan 800 iklan dengan belanja iklan Rp30,20 miliar, dan Partai Golkar dengan 659 iklan dengan belanja iklan sebesar Rp 35,46 miliar.
Baca: Audrey, Siswi SMP Korban Pengeroyokan, Tolak Upaya Diversi, Tuntut Penyelesaian di Pengadilan
Partai Garuda menempati posisi ke-6 dengan 551 iklan. Selanjutnya di posisi ke-7 dan ke-8 ditempati oleh Partai Kebangkitan Bangsa dengan 532 iklan dan Partai Demokrat dengan 528 iklan.
Posisi ke-9 dan ke-10 ditempati oleh PDI Perjuangan dengan 522 iklan dan PAN dengan 424 iklan.
Yang menarik, belanja iklan Partai Gerindra tergolong paling kecil, hanya muncul dengan 200 iklan senilai Rp 7,71 miliar dan berada di urutan ke-16 partai yang beriklan di televisi.
Dari tiga besar partai-partai politik yang beriklan, iklan PSI paling banyak muncul di tiga stasiun televisi, yaitu Trans TV dengan total 192 iklan dan nilai belanja iklan Rp 4,06 miliar, Trans 7 sejumlah 191 iklan dengan nilai belanja iklan Rp 4,36 miliar, dan Indosiar dengan 185 iklan dengan nilai belanja iklan Rp 9,81 miliar.
Sedangkan Partai Perindo beriklan terutama di tiga stasiun televisi, yaitu RCTI dengan total 276 iklan dan nilai belanja iklan Rp 31,04 miliar, MNC TV sejumlah 262 iklan dan nilai belanja iklan RP 20,16 miliar, serta Global TV sebanyak 261 iklan dengan nilai belanja iklan Rp 14,44 miliar.
Sementara, Partai Hanura banyak beriklan di tiga stasiun televisi, yaitu di TV One dengan total 205 iklan dan nilai belanja iklan Rp 7,87 miliar, ANTV dengan total 196 iklan dan nilai belanja iklan Rp 12,09 miliar, dan TVRI dengan total 184 iklan dan nilai belanja iklan Rp 1,11 miliar.
Belanja iklan Jokowi-Amin Tembus Rp 89,27 Miliar