Minggu, 5 Oktober 2025

Menteri Keuangan: Data BukaLapak Cs Bisa Jadi 'Tambang' Baru di Era Digital

Sri Mulyani menganggap saat ini pihak yang bisa memenangkan persaingan adalah mereka yang bisa mengendalikan data.

Penulis: Ria anatasia
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS/RIA ANASTASIA
Menteri Keuangan Sri Mulyani di kantor pusat BPJS Kesehatan, Jakarta, Senin (25/2/2019). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyambut baik iniasiasi Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan untuk meluncurkan data sampel sebagai dasar penelitian dan penyusunan kebijakan berbasis bukti (evidence-based) program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Menurutnya, di era revolusi industri 4.0, data merupakan sumber daya yang sama berharganya dengan tambang. Hal ini sejalan dengan marakya model bisnis yang sifatnya customer sentris.

Bahkan, Sri Mulyani menganggap saat ini pihak yang bisa memenangkan persaingan adalah mereka yang bisa mengendalikan data.

"Data is a new mining, jadi 'tambang' baru. Kalau dulu tambang emas, timah, batu bara berlian, sekarang siapa manusia terkaya semuanya has nothing to do with resources, tapi something to do with data and technology," kata Sri Mulyani di kantor pusat BPJS Kesehatan, Jakarta, Senin (25/2/2019).

Baca: Manfaatkan Jaringan Diler Nusantara, Mobil Renault Bisa Diperbaiki di Bengkel Resmi Mitsubishi

Dia menjelaskan, dengan data-data tersebut, si pemilik data bisa mengetahui perilaku konsumsi pengguna platformnya. Dengan begitu, pelaku bisnis tak perlu repot-repot melakukan survey atau kuisioner untuk mengetahui permintaan dan kebutuhan pasar.

"Transaksi semua lewat digital, pilihan-pilihan mereka tercapture tekno datanya jadi real time. Misalnya di mana mereka beli baju , yang sedang trend apa, berapa kali beli. You dont have to survey kita bisa buka data dari Bukalapak, Tokopedia, Shopee," sebut Sri Mulyani.

Baca: Hino: Bus Besar Mesin Depan Tetap Punya Konsumen, Tapi Pasarnya Makin Kecil

Melihat kondisi tersebut, Sri Mulyani meminta pelaku bisnis bisa memanfaatkan data secara baik. Bagaikan tambang, data menurutnya perlu dikelola dan digunakan secara bijak.

"Tambang ada dalam bumi ada tapi tidak akan bermanfaat kalau tidak dieksplor, data sama. Kita bisa punya data kalau tidak ada yang menganalisanya jadi tidak termanfaatkan," jelas Sri Mulyani.

"Kemampuan negara atau institusi bisa olah data adalah nilai tambah baru. Understanding how people behave, make choices. Anda mungkin tidak terbayangkam di unicorn-unicorn kita begitu banyak orang investasi dan bakar uang, aset dari riset mereka yang diincar," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved