Undang Petani Tebu Ke Istana, Jokowi Diberondong Keluhan Soal Gula Lokal
Jokowi mengaku tidak mengerti ada program pemerintah terkait bansos tebu, berupa bantuan pupuk, pengolahan tanah dan alat pertanian tersebut.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah petani tebu yang tergabung dalam Andalan Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) melontarkan beragam keluhan seputar problem pergulaan nasional saat bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (6/2/2019).
Jokowi menyatakan persoalan gula dan petani tebu sudah dipaparkan secara gamblang oleh Ketua Umum APTRI Soemitro Samadikoen.
Salah satu yang dia paparkan adalah harga pembelian gula oleh Bulog sebesar Rp 9.700 belum dapat menutupi biaya produksi dan diharapkan naik menjadi Rp 10.500 per kilogram.
Jokowi lalu memanggil sejumlah petani tebu untuk maju dan menjelaskan persoalan yang dialaminya saat ini.
Keluhan pertama, datang dari petani tebu asal Lampung bernama Harmonis. Dia menceritakan bantuan dana sosial (bansos) tebu dari Kementerian Pertanian sudah tiga tahun ini tidak dirasakan petani.
"Dari 2015 sampai 2018 enggak sampai lagi ke petani tebu bansos," ujar Harmoni.
Baru Dengar Ada Bansos Tebu
Jokowi mengaku tidak mengerti ada program pemerintah terkait bansos tebu, berupa bantuan pupuk, pengolahan tanah dan alat pertanian tersebut.
"Supaya bapak-ibu tahu, tidak semua hal saya tahu. Bansos tebu saya baru denger ini. Oke, saya cek ke Menteri Pertanian," papar Jokowi.
Keluhan berlanjut datang dari Kamari, petani tebu asal Jawa Tengah. Ia menceritakan saat ini petani tebu sulit mendapatkan pinjaman dari perbankan setelag dihapusnya program Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE) yang diubah menjadi Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Baca: Asosiasi Petani Tebu: Gula Impor Bikin Gula Lokal Mulai Tak Laku di Pasar
"Itu sangat menyulitkan kami karena KUR sendiri untuk minjam ke perbankan minta agunan, kalau KKPE enggak. Ini mohon diadakan lagi atau KUR dipermudah untuk agunannya," papar Kamari.
Kemudian, beberapa petani tebu menginginkan adanya revitalisasi terhadap mesin-mesin di pabrik gula milik BUMN dan meminta bantuan penyediaan alat untuk panen tebu.
Baca: Kemahalan, Pengusaha Logistik Minta Pemerintah Turunkan Tarif Tol Trans Jawa
Atas keluhan tersebut, Kepala Negara pun akan segera menindaklanjuti dan berjanji akan menaikkan harga pembelian gula di tingkat petani.
"Harga minta naik ke Rp 10.500, tolong diberi waktu seminggu. Intinya semangatnya kita dinaikkan, berapanya belum diputuskan. Untuk Bansos tebu, kemudian KKPE tebu akan saya urus, saya pikir ini sesuatu yang sangat penting," papar Jokowi.