Sri Mulyani Beberkan Cara RI Selamat dari Krisis Ekonomi
Di hadapan lebih dari 600 investor, ia mengungkapkan kondisi ekonomi Indonesia stabil dan terjaga secara baik.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani mendorong investor lokal dan asing menanamkan modal di tanah air di Mandiri Investment Forum (MIF) 2019.
Di hadapan lebih dari 600 investor, ia mengungkapkan kondisi ekonomi Indonesia stabil dan terjaga secara baik.
Hal ini dibuktikan dari kemampuan Indonesia melewati dua guncangan ekonomi, yaitu krisis finansial Asia pada 1998 dan krisis ekonomi global pada 2008 silam.
Bahkan tahun lalu, Indonesia mampu mempertahankan pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen di tengah tekanan global, seperti kenaikan suku bunga The Fed dan prang dagang AS-China.
"Di tengah naiknya situasi ekonomi yang didorong krisis finansial secara global di AS dan adanya dorongan komoditas, Indonesia selalu berhasil tunjukkan ketangguhannya," ungkap Sri Mulyani saat membuka MIF di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu (30/1/2019).
Baca: Bojan Malisic Akui Akan Lebih Gampang Komunikasi dengan Miljan Radovic Ketimbang Mario Gomez
Menkeu Sri Mulyani menjelaskan, Indonesia punya ketahanan ekonomi yang tangguh dan tingkat konsumsi yang stabil.
"Kami mampu kelola demand konsumsi rumah tangga tumbuh kuat di atas 5% persen, diikuti 6,9 persen dekat dengan 7 persen. Kami juga selalu manfaatkan kebijakan fiskal untuk mendukung ekonomi," paparnya.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu juga memarkerkan bagaimana pemerintah mengantisipasi tekanan ekonomi global tahun lalu. Bank Indonesia (BI) merespon kenaikan suku bunga bank sentral AS, The Fed dengan kebijakan bunga 7 days reverse repo rate dipertahankan di level 6 persen.
Menurutnya, kecepatan merespon ini didorong oleh baiknya hubungan antara presiden, pemerintah atau kementerian keuangan dan BI sebagai bank sentral Indonesia.
"Beberapa negara tak bisa melakukannya. Di Turkey bahkan India hubungannya tidak sebaik di sini. Kita deteksi tekanan itu, dan presiden mengatakan "saya percayakan kamu melalukann sesuatu, dan pak Ferry (Gubernur BI) naikkan bunga acuan. Anda harus bertindak cepat," tutur dia dalam bahasa Inggris.
Dari sisi komoditas, pemerintah berharapa harga komoditas untuk ekspor dan impor membaik. Sri Mulyani melanjutkan, sumber daya manusia di Indonesia juga terus diperbaiki, angka kemiskinan juga turun hingga menjadi single digit.
"Kemiskinan turun saat ini di level 9,6 persen untuk semakin sulit menguranginya. Namun ini tidak membuat kita menyerah. Dalam hal lapangan kerja. Pengangguran sudah menurun 5,34 persen," tukas dia.