Jumat, 3 Oktober 2025

Nasib Peternak Ayam Petelur Blitar Kini di Ujung Tanduk

Wahyu Sanjoyo, salah satu peternak ayam petelur di Desa Kebonduren, Kecamatan Ponggok, Blitar, Jawa Timur tak sanggup lagi membiayai produksi.

Editor: Choirul Arifin
Tribunnews/JEPRIMA
Pekerja saat mengambil telur dari ayam petelur di kawasan Depok, Jawa Barat, Kamis (8/2/2018). Jelang Imlek harga telur di pasar masih stabil belum ada kenaikan yang tinggi. Tribunnews/Jeprima 

Jagung pinjaman merujuk dari penugasan Kementerian Pertanian (Kemtan) kepada dua perusahaan pakan ternak besar (feedmill), yaitu Charoen Pokphand dan Japfa untuk menggelontorkan 10.000 ton jagung. Penugasan ini berupa pinjaman, yang nantinya akan diganti oleh Bulog karena sedang menunggu kedatangan jagung impor.

Menurut Hidayat, impor jagung 100.000 ton itu tak akan cukup hingga menunggu masa panen jagung Maret 2019. Ia berharap pemerintah dapat melakukan impor tahap II. "Padahal peternak di Malang, Tulungagung, Kediri, Magetan, Pasuruan belum mendapatkan. Makanya kami usulkan ada impor kedua," ujar Hidayat.

Menko Perekonomian Darmin Nasution mengakui kesalahan pemerintah dalam tata niaga jagung. "Dua tahun lalu Menteri Pertanian menganggap jagung cukup, makanya peran Bulog lebih dioptimalkan ke beras," tutur Darmin saat kunjungan kerja ke Blitar.

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved